Didominasi Sawit dan Karet, Tanaman Kopi di Kikim Area Tetap Dipertahankan, Simak Yuk Penjelasannya

ANGKUT SAWIT : Tampak pekebun sedang mengangkut sawit ke dalam kendaraan-Ist/koranpalpres.com-
LAHAT, KORANPALPRES.COM - Di tengah dominasi perkebunan kelapa sawit dan karet sebagai komoditas andalan, sebagian masyarakat di Kecamatan Kikim Area, Kabupaten Lahat, akan tetapi mereka masih setia memanen kopi meski hasilnya terbatas.
Kendatipun tidak sebesar produksi sawit atau karet, tradisi bertani kopi tetap dipertahankan sebagai warisan budaya dan upaya menjaga keberagaman sumber penghidupan.
Kikim dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kelapa sawit dan karet di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dengan mayoritas masyarakat menggantungkan hidupnya dari kedua komoditas tersebut.
Namun, di beberapa desa seperti Batu Niding dan Sukajadi, Kecamatan Penjalang Suku Empayang Kikim dan Saling Ulu (Pseksu) sejumlah petani masih mengelola kebun kopi turun-temurun di perbukitan.
BACA JUGA:Mau Tahu Harga 12 Komoditi Perkebunan Cukup Download Aplikasi Ini, Berikut Kata Kadisbun Lahat
BACA JUGA:Jadi Daya Tarik Wisata, Kadisbun Lahat Tinjau Tembakau Rokok Asli Buatan Desa Tanjung Beringin
"Kopi ini warisan orang tua, meski sekarang lebih menguntungkan menanam sawit, tapi tidak mau meninggalkan kebun kopi karena sudah jadi bagian dari identitas selama ini," ujar warga setempat, Arifin (45).
Ia mengaku, hasil panen kopi per tahun hanya mampu memproduksi sekitar 100 kg, jauh lebih rendah dibandingkan pendapatan dari sawit.
"Keterbatasan lahan dan sulitnya akses pasar menjadi kendala utama pengembangan kopi di Kikim. Sebagian besar kopi dijual mentah ke tengkulak dengan harga Rp 30.000–Rp 60.000 per kg," sebut dia.
Sementara untuk budidaya sawit dan karet bisa memberikan pendapatan lebih stabil. Selain itu, minimnya dukungan teknologi pengolahan pascapanen, membuat kopi lokal kesulitan bersaing di pasar yang lebih luas.
BACA JUGA:Kadisbun Lahat dan Jajaran Rayakan 17 Agustusan di Taman Ayek Lematang, Ini Keseruannya
"Keberadaan kebun kopi di Kikim menjadi bukti bahwa tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan, ditengah gempuran ekonomi sawit secangkir kopi lokal tetap menjadi simbol, harapan bagi masyarakat yang ingin merawat warisan leluhur," harap Arifin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi membenarkan, bahwasanya khususnya di wilayah Kikim Area banyak dijumpai Perkebunan kelapa sawit dan karet.