https://palpres.bacakoran.co/

Telah Dilarang Dunia! Bahaya Atap Asbes Untuk Kesehatan, Ini Penjelasannya

Telah di Larang di Dunia, Bahaya Atap Asbes Bagi Kesehatan -foto : Atap Asbes- Freepik dan Foto tangkapan layar video youtube bahaya atap asbes- DW Indonesia -

BACA JUGA:Simak! Terbukti Klinis, 5 Manfaat Buah Naga Bagi Kesehatan

Semua atap yang berwarna abu-abu seperti yang terlihat dari atas daerah Cianjur, Provinsi Jawa Barat terbuat dari asbes. 

Selama lebih dari saru dekade dengan sadar akan bahayanya,  Muhammad Darisman  dalam hal ini berupaya memberikan edukasi kepada warga desa mengenai risiko dari penggunaan dari bahan asbes tersebut.

“Melakukan pembersihan di jalanan warga, yang kecil-kecil. Inat, asbes itu paling berbahaya. Ada didepan, yang kedua tim air” ucapnya langsung praktik lapangan mengambil puing-puing asbes di pekarangan warga desa.

Menggunakan air merupakan hal yang penting sebelum mengambil asbes yang telah menjadi puing-puing agar dapat mencegah serat-serat yang halus terlepas ke udara luas. 

BACA JUGA:Konsumsi Semangka Kuning Tiap Hari! Ini Loh Manfaat Bagi Kesehatan

Hal itu dikarenakan, asbes merupakan bahan yang bersifat kersinogenik jika dihirup. 

“Asbes itu berdampak kalau dia pecah, seratnya lepas. Kalau dia masih nempel, di atap misalnya, dan atapnya nempel tidak masalah.  

Tapi yang menjadi masalah ketika dia robek, kemudian seratnya lepas di udara, kita terhirup” ucap dr. Anna Suraya dalam hal ini sebagai Pakar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 

Ada juga salah satu warga yang termasuk korban dari bahaya asbes dalam hal ini berbagi cerita tentang pengalamannya bekerja dipabrik asbes beberapa tahun yang lalu. 

BACA JUGA:Ini Dampak Positif dan Negatif Tren Video Mukbang ala Korea untuk Kesehatan

Bagi Tuniyah, efek dari bersinggungan langsung dengan asbes mulai dirasakannya bertahun-tahun kemudian. Ibu Tuniyah mengidap asbestosis (penyakit paru-paru yang tidak dapat disembuhkan dan berujung kanker). 

“Awalnya saya belum percaya, karena saya belum merasakan. Tapi lama-lama pada tahun 2011 sudah mulai batuk-batuk. 

Tahun 2012 (kondisi saya) mulai parah, berbulan-bulan batuk enggak sembuh. Saya minta dirujuk ke penyakit dalam. 

Kemudian dicek di lab dirontgen. (Hasilnya) positif kena penyakit paru-paru, tapi awalnya mereka tidak bilang (penyakit) paru itu asbestosis” Ucap ibu Tuniyah sebagai salah satu korban dari bahaya asbes. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan