https://palpres.bacakoran.co/

Telah Dilarang Dunia! Bahaya Atap Asbes Untuk Kesehatan, Ini Penjelasannya

Telah di Larang di Dunia, Bahaya Atap Asbes Bagi Kesehatan -foto : Atap Asbes- Freepik dan Foto tangkapan layar video youtube bahaya atap asbes- DW Indonesia -

BACA JUGA:Bukan Hanya Bumbu Penyedap, Cayenne Pepper Pedas Berkhasiat dengan Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan

Sejak dia sakit, perempuan yang biasanya dipanggil Atun ini kehilangan pekerjaannya di sebuah pabrik asbes, meski telah bekerja selama 20 tahun. Pada saat itu, ia mendapat kompensasi sebesar 32 juta rupiah.

“Sebenarnya, masker, baju dikasih, seragam. Tapi lama-lama mahal juga (jadi diganti) pakai kain biasa yang tipis, jadi masih nembus. 

Tapi sebetulnya banyak juga yang kena, kadang-kadang sakit batuk-batuk banyak juga yang nggak ada. Teman-teman yang dibawah saya umurnya, banyak yang sudah meninggal” lanjut keterangan dari Ibu Tuniyyah.

Sebagian besar dari kasus asbetosi atau disebut kanker paru-paru pada pekerja terjadi 15 tahun setelah orang/pekerja tersebut pertama kali terpapar asbestosis. 

BACA JUGA:Konsumsi Semangka Kuning Tiap Hari! Ini Loh Manfaat Bagi Kesehatan

Sementara itu, untuk kasus Mesothelioma baru terdiagnosis 30 tahun setelah dari paparan pertama asbestos.

“Jadi untuk terdampak ke dalam jaringan paru dan kemudian menimbulkan tanda, asbes itu membutuhkan waktu yang lama. Kami kesulitan terus terang, ketika menemukan kasusnya itu meyakinkan ini betul (asbestosis) atau tidak. 

Tandanya disebabkan asbes itu apa? Ini kayak bekass TBC juga, jadi masih banyak yang harus kami perjelas” lanjut ucap dr. Anna Suraya dalam hal ini sebagai Pakar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 

Sebanyak dari 70% asbestos yang diproduksi di dunia digunakan di Asia, ada 3 negara terbanyak yang menggunakannya yaitu negara Cina, Indonesia bahkan Indonesia juga termasuk.

BACA JUGA:Simak! Terbukti Klinis, 5 Manfaat Buah Naga Bagi Kesehatan

Dibeberapa negara banyak diberhentikan untuk penggunaan asbes ini, akan tetapi di Indonesia belum sepenuhnya dilarang secara nasionalnya. 

90 persen material asbes yang masuk ke Indonesia itu diproses untuk penggunaan atap semen yang bergelombang. Jadi, mayoritas itu digunakan oleh masyarakat bawah.

Kenapa sasaran dan market dari atap asbes bergelombang ini masyarakat miskin? Yang pertama Karena mereka kurang akses, dan yang kedua ini murah” ucap Muhammad Darisman sebagai LSM Jaringan Indonesia Larang Asbes. 

Menurut dari laporan WHO, ppada tahun 2020 angka dari kejadikan kasus baru asbestosis per tahun di Indonesia dalah 231 kasus. Meski dari jumlahnya relatif kecil, namun ancaman kesehatan jangka panjang yang akan mengintai secara nyata.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan