Catatan Kritis Mahasiswa Universitas Andalas atas Kasus Mario Dandy dan Krisis Hukum Indonesia
Artikel berjudul Ketika Hukum Dipertontonkan, Tapi Keadilan Tak Dirasakan: Catatan Kritis atas Kasus Mario Dandy dan Krisis Hukum Indonesia ditulis oleh Aisyah Fitri Mas, Mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.--kolase koranpalpres.com
Namun, ketika hukum tidak berhasil memberikan perlindungan dan keadilan, banyak yang merasa frustrasi dan kecewa.
Ada anggapan bahwa kasus-kasus yang melibatkan orang-orang terkenal atau berpengaruh sering kali mendapatkan perhatian lebih, tetapi sebenarnya, kasus-kasus yang bernilai "normal" pun kurang mendapatkan perhatian yang sama.
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas ini Prihatin Minimnya Generasi Melek Hukum di Era Digital, Solusinya?
Hal ini menciptakan jurang ketidakadilan di mana hanya mereka yang memiliki sumber daya dan pengaruh yang dapat "membeli" keadilan.
Kasus Mario Dandy menjadi pengingat bahwa hukum seharusnya bukan sekadar simbol, tetapi harus diimplementasikan dengan cara yang sesuai dengan prinsip keadilan.
Ketika hukum dipertontonkan namun keadilan tidak dirasakan, krisis hukum semakin dalam dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum menurun.
Upaya untuk memperbaiki dan mereformasi sistem hukum harus dilakukan dengan serius agar keadilan dapat dirasakan oleh semua, tanpa terkecuali.
BACA JUGA:Mahasiswa Universitas Andalas Sindir Lemahnya Hukum di Indonesia dalam Menjerat Koruptor, Nah Loh?
Dalam penyelesaian masalah hukum di Indonesia, perlu ada sinergi antara pemerintah, penegak hukum, masyarakat, dan media, agar keadilan tidak hanya menjadi ilusi.
Hanya dengan begitu, kita dapat mengharapkan invasi sistem hukum di Indonesia menuju arah yang lebih baik di masa depan.