Hamas, Anak Militan yang Menjadi Penyesalan Terbesar Zionis Israel
Hamas Penyesalan Terbesar Israel-freepik.com-
Anak didikan Israel semakin besar
Semakin lama pengikut Sheikh Yassin makin militan, apalagi ketika mereka bentrok dengan kelompok Fatah.
BACA JUGA:Festival Menggambar Nasional, Kolaborasi Nestle DANCOW dan Kemendikbudristek RI
Akibat bentrok ini, mau tak mau para aktivis Mujama yang awalnya organisasi sosial perlu senjata untuk melakukan perlawanan.
Mujama Al-Islamiya pun membeli senjata dengan menggunakan pendanaan yang didapat dari Israel selama ini.
Tidak kepalang tanggung, mereka lalu membentuk milisi Al-Majihadoun al-Falestinioun.
Mereka merencanakan perlawanan bersenjata, tidak hanya terhadap saingan Palestina (Fatah) tapi termasuk tuan mereka sendiri, Israel.
BACA JUGA:Hari Santri Nasional 2023, Pj Bupati Apriyadi Hadiahkan Rp15 Miliar untuk Ponpes se-Muba
Aktifitas pengadaan senjata ini diketahui dan tercium militer Israel yang kemudian menciduk Sheikh Yassin.
Yassin dihukum penjara 13 tahun, namun kemudian ia dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dalam Perjanjian Jibril pada Mei 1985,
Penyesalan Israel
Tetapi semuanya berubah Pada 1987, Intifada Pertama pecah (8 Desember 1987-13 September 1993).
BACA JUGA:Wisuda Huffazh Perdana, LTTQ - ALMUBTADI Palembang Lepas 125 Santri
Pemberontakan besar-besaran warga Palestina terhadap otoritas Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza berkobar.
Ini bermula dari peristiwa tabrakan truk IDF dengan sebuah mobil yang menewaskan empat warga Palestina di Kamp Pengungsian Jabalia.