https://palpres.bacakoran.co/

Guru SMKN di Ogan Ilir Buka-Bukaan Soal Pelecehan dan Honorer Siluman Jadi PPPK Serta Istri Siri Kepsek

Seorang guru salah satu SMKN di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumsel buka-bukaan terkait rumoh pelecehan dan honorer siluman yang lulus PPPK di sekolahnya.-wijdankoranpalpres.com-

OGAN ILIR, KORANPALPRES.COM - Seorang guru salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN) di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Hendra buka-bukaan terkait rumoh pelecehan dan honorer siluman yang lulus PPPK di sekolahnya.

Hendra yang juga Ketua Jurusan Kelistrikan di SMKN tersebut lantang menyampaikannya ketika mendapat kesempatan dari Komisi V DPRD Provinsi Sumsel untuk mewakili guru-guru lain menyampaikan keluh kesahnya terkait persoalan yang ada di SMKN itu.

Ia menceritakan, persoalan yang ada ini bermula dari viralnya di media sosial Facebook berupa ketidakpuasan selama ini terhadap anak didik kami dan guru-guru.

"Selain persoalan bibi kantin yang lulus PPPK, di sekolah kami ini ada yang istilahnya Intan 1 dan Intan 2, Intan 1 maksudnya pak Kepala Sekolah dan Intan 2 tangan kanan Kepala Sekolah inisialnya H," tuturnya.

BACA JUGA:DPRD dan Disdik Provinsi Sumsel Datangi SMKN di Ogan Ilir, Unek-unek Siswa dan Guru Meledak!

BACA JUGA:Siswa-siswi SMK Indralaya Selatan Ogan Ilir Demo di Sekolah, Minta Kepsek Dipecat!

"Kenapa kami katakan ini, yang namanya kekuasaan itu butuh tangan kanan, dan H ini tangan kanannya," singgungnya.

Dia menambahkan, apapun yang berkaitan dengan anak baru, baik terkait persyaratan dan uang masuk sekolah yang tahu hanya Intan 2.

"Berapa hasil dan keuntungannya, itu yang tahu mereka berdua, Intan 1, Intan 2, dan Allah Ta'ala," terangnya.

Masalah baju untuk siswa baru katanya, betul adanya, sebelum Kepsek sekarang, untuk harga itu dari dulu hanya Rp 1,2 juta.

BACA JUGA:Naiknya Pungutan Berkedok Komite Tiap Tahunnya di SMKN 1 Indralaya Selatan Picu Demo Siswa

BACA JUGA:Bupati Panca Dampingi Ketua PT Palembang Tinjau Rencana Pembangunan Kantor PN Ogan Ilir, Ini Harapan Bupati

"Sejak Intan 1 dan Intan 2 'berkuasa' harganya mulai naik. Kami guru-guru tidak tahu dan tidak juga dilibatkan dalam hal ini," ujarnya.

Lalu ia menuding terkait pegawai kantin sekolah yang tadinya tidak bekerja tapi masuk dapodik, ada lagi anak Kepsek yang masih sekolah di SMK ini dijadikan honorer dan lulus PPPK.

"Soal pelecehan tadi, itu pelakunya kakak iparnya Kepsek, ketika beliau (Kepsek) bekerja di sini, kakak ipar dan anak kandung beliau dibawa ke sini untuk bekerja," bebernya.

"Ini kami gak tahan lagi, akibatnya bom waktu meledak. Jadi, kami minta ini semua diusut pak, Intan 1 dan Intan 2 harus mempertanggungjawabkan nya," tegasnya.

BACA JUGA:Polisi Amankan Pelaku Pencurian yang Nyaris Diamuk Massa di Pemulutan Ogan Ilir

BACA JUGA:Pemalak yang Diamankan di Simpang Muara Meranjat Ogan Ilir Ternyata Memiliki Kartu Kuning, Polisi Lakukan Ini

Bahkan lanjutnya, ada istri siri sang Kepsek itu dimasukkan dalam grup sekolah.

"Kami tahu pak, bahkan kami sudah berkomentar, tapi gak didengar. Di depan siswa ini, bukan contoh seorang pemimpin. Guru-guru ini bisa jadi saksi," imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya mendesak agar Intan 1 ini segera dinonaktifkan dari jabatan Kepsek, dan Intan 2 diusir dari Sekolah ini," tegasnya.

"Bibi penjaga kantin itu masuk sistem yang salah, Ragil baru 1 tahun honorer tolong untuk mundur pak Ragil. Ini ada honorer dari 2016, tapi beliau tidak masuk PPPK paruh waktu," keluhnya.

BACA JUGA:Tinjau Lahan Rencana Pembangunan Kantor PN Ogan Ilir, Ketua Pengadilan Tinggi Palembang: Siap Dorong ke MA

BACA JUGA:Singo Layo Terkam Pelaku Pemalakan yang Meresahkan di Simpang Muara Meranjat Ogan Ilir, Ini Tampang Pelakunya

Sekali lagi, pihaknya meminta agar permasalahan yang ada di sekolah mereka ini diselesaikan secepatnya.

"Kami serahkan ke Disdik Provinsi, tolong sampaikan ke pak gubernur Herman Deru untuk menonaktifkan Intan 1. Kalah gak ada surat nonaktif, anak kami gak mau belajar," tukasnya sembari menambahkan bahwa pihaknya tak bermaksud menjelekkan pimpinan dan sekolah serta berbicara berdasar fakta.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan