https://palpres.bacakoran.co/

Nama Makanan Sunda Berikut Ini Ternyata adalah Singkatan, Kamu Sudah Coba Kelezatannya?

Nama makanan Sunda berasal dari singkatan dan patut dicoba kelezatannya-kolase-

Nama-nama kuliner Sunda kerap ditemukan nama yang cukup unik bahkan cenderung aneh, terutama bagi yang pertama mendengarnya. 

Dosen Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Dr. Elvi Citraresmana, M.Hum, bersama tim yang terdiri dari dua dosen dan dua mahasiswa Pascasarjana FIB, meneliti tentang “Tata Nama Kuliner Sunda Sebagai Kearifan Lokal dalam Perspektif Cognitive Onomastics”. 

Penelitian itu menemukan, di balik nama yang unik dan aneh itu tetap ada suatu sistem pada tatanan nama-nama makanan Sunda tersebut.

Menurut Elvi, pada penelitian sebelumnya membahas bahwa makanan Sunda banyak yang menggunakan singkatan atau lebih tepatnya lagi akronim. 

BACA JUGA:Pecinta Kuliner Pedas Merapat! 6 Menu Lezat Penyetan Ini Solusinya

Dalam penelitian dilakukan itu, nama makanan Sunda tidak hanya terdiri dari akronim. “Ada juga nama-nama makanan Sunda yang memiliki bunyi-bunyi tertentu yang menjadikannya jauh lebih mudah diingat oleh orang lain,” kata Elvi. 

Dalam penelitian banyak nama makanan unik, salah satunya makanan yang terbuat dari bahan dasar aci atau tepung kanji. 

“Contohnya, ada makanan yang diberi nama dari cara memakannya seperti ‘citruk’. ‘Citruk’ yang artinya ‘aci ngagetruk’ menghasilkan bunyi ‘getruk’ saat digigit.  Karena teksturnya keras. Hal ini menjelaskan bahwa hanya dari nama saja bisa menentukan konsumen yang juga bisa memilih produk yang akan dibeli,” paparnya. 

Elvi juga menjelaskan kalau orang Sunda suka memberikan nama makanan dengan cara diulang-ulang atau reduplikasi. 

BACA JUGA:5 Kuliner Khas Kalimantan, Ada yang Turun Temurun Sejak Zaman Kerajaan

Contohnya, kuliner “bala-bala” diambil dari kata bala yang dalam bahasa Sunda artinya tidak bersih atau tidak rapi. 

Ini karena isi dari bala-bala adalah berbagai macam sayuran yang dicampur tepung dan dibentuk secara asal. Kalau di daerah lain makanan ini dikenal sebagai bakwan.

Ada nama makanan yang berupa kata ulang yang mengambil kata kerja. Seperti “gado-gado” yang diambil dari kata digado atau dimakan tanpa nasi. 

Ada juga kata ulang yang terdapat pada awal silabel seperti “rarauwan” yang diambil dari kata dirawu: diambil segenggam. 

BACA JUGA:Ini Kuliner Khas dari 6 Provinsi di Pulau Sulawesi, Ada Jagung yang Disiram Lho!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan