Klaim Jambi Terbantahkan! 3 Sejarawan Sumsel Hadirkan Dalil Sejarah Awal Kedatuan Sriwijaya di Palembang
Membantah klaim Jambi, 3 sejarawan Sumsel mengeluarkan dalil-dalil sejarah mengenai awal Kedatuan Sriwijaya di Palembang.--kolase
“Kita perlu berhati-hati agar pengakuan sejarah tidak diseret ke arah politik, jangan sampai fokus penelitian dan pengembangan sejarah Sriwijaya di Palembang berkurang,” imbaunya.
Dr Dedi mendorong para akademisi dan arkeolog Sumsel untuk menghidupkan kembali penelitian tentang Sriwijaya.
BACA JUGA:Beroperasi Sejak Tahun 705 Masehi, Hotel Tertua di Dunia Ini Ini Lebih Tua dari Candi Borobudur
Terlebih lagi setelah tidak aktifnya Balai Arkeologi di Palembang dalam satu dekade terakhir.
“Kita harus memperbanyak riset agar bukti-bukti ilmiah semakin kuat," tutur Dr Dedi.
"Palembang punya kontinuitas sejarah dari masa Sriwijaya hingga Kesultanan Palembang, dan itu menjadikannya unik,” timpalnya.
Sejarawan dan akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Dr Kemas AR Panji SPd MSi ikut berpendapat.
BACA JUGA:Peninggalan Sejarah! 5 Wisata Candi Hindu-Buddha di Indonesia, Legend Banget
Menurut Dr Panji, klaim yang menyebut Jambi sebagai pusat Sriwijaya tidak didukung oleh bukti sejarah yang kuat.
Kalau melihat hasil FGD yang disampaikan oleh Prof Agus dan tim di Jambi, ia menyebut itu sebatas klaim panitia yang ingin menyatakan bahwa Jambi adalah pusat Kerajaan Sriwijaya.
"Namun hal itu bertentangan dengan keputusan dan penelitian sebelumnya yang telah menetapkan Palembang sebagai pusat Sriwijaya,” ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun banyak bukti arkeologis di Palembang yang telah hilang akibat pembangunan dan kondisi alam.
BACA JUGA:Kaji Relief Candi Bumiayu Koleksi Museum Sriwijaya, 5 Pakar Kemukakan Pendapat Fenomenal