Anjloknya Harga Pinang Kering di Sumatera Barat Terutama di daerah Pesisir Selatan
Harga pinang kering menurun drastis akibat berkurangnya permintaan dari India, salah satu negara pengimpor pinang kering terbesar di Indonesia.--internet
Kebijakan ini membuat banyak importir di India berpindah haluan ke produk lain yang lebih mudah dan murah.
Masalah lainnya yaitu pandemi Covid-19 yang mempengaruhi pesanan pinang kering di India dan sangat banyaknya perusahaan atau pabrik di India yang gulung tikar karena mengalami penurunan produksi sehingga permintaan bahan baku dari India berkurang.
Hal ini menyebabkan harga pinang kering di pasar India turun secara signifikan dan juga memberikan dampak ke Indonesia.
Akibat dari kurangnya permintaan India terhadap pinang kering, petani pinang di Indonesia sudah 1 tahun lebih mengalami kesulitan dalam menjual hasil panen mereka dikarenakan harga yang sangat tidak sesuai dengan kerja keras para petani Pinang.
BACA JUGA:Gak Banyak yang Tahu dengan Sosok M Danny Effendi, 2 Sejarawan Bongkar Habis di Sini
Hal ini menyebabkan petani pinang semakin menderita karena mau tidak mau meraka tetap menjual hasil rempah-rempah dengan harga yang sangat murah.
Kebijakan pemerintah yang menjadi sorotan adalah pemberian pupuk gratis kepada petani.
Walaupun tujuan dari pemerintah adalah untuk meringankan dan membantu petani meningkatkan hasil panen mereka, namun Pemerintah malah melupakan harga jual beli rempah-rempah termasuk pinang kering.
Karena kebijakan ini petani pinang lebih fokus pada pemberian pupuk gratis daripada memperhatikan harga jual beli pinang kering, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi harga pasar pinang kering secara keseluruhan.
BACA JUGA:37 Jurnal PTKI Negeri dan Swasta Sudah Terindeks Scopus, Berikut Ini Daftar Lengkapnya!
Selain itu, pemerintah juga perlu mengawasi ataupun memperhatikan kebijakan impor dan ekspor rempah-rempah, termasuk pinang kering.
Kebijakan impor dan ekspor yang tidak tepat dapat mempengaruhi harga jual beli rempah-rempah di pasar domestik.
Oleh karena itu, pemerintah perlu memperhatikan masalah kecil seperti ini dan bukan hanya mengurus kasus besar seperti korupsi dan kasus besar lainya, lalu malah melupakan masalah kecil yang menjadi beban pikiran di masyarakat kecil dan membuat rakyat semakin menderita.
(Penulis: Aswatul Ilham, mahasiswa Ilmu Politik, Universitas Andalas) *