Ogah Di-prank Lagi, Pemprov Sumsel Desak Asosiasi Pertambangan Batubara Segera Perbaiki Jembatan Muara Lawai

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Kamis , 27 Nov 2025 - 22:12

Gubernur Sumsel Herman Deru (tengah) meninjau langsung progress pembangunan kembali Jembatan Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Lahat pada penghujung Agustus 2025 belum lama ini.--dokumentasi

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Lima bulan pasca insiden ambruknya Jembatan Muara Lawai di Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, hingga kini belum juga diperbaiki.

Jembatan sepanjang kurang lebih 50 meter itu ambruk akibat aktivitas angkutan batubara pada Ahad malam, 29 Juni 2025.

Berselang 2 bulan, tepatnya Sabtu 30 Agustus 2025, tercapai kesepakatan antara Asosiasi Pertambangan Batubara Sumatera Selatan (Sumsel) dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumsel.

Dalam kesepakatan itu, dengan disaksikan langsung Gubernur Sumsel Herman Deru, Asosiasi Pertambangan Batubara menyatakan kesediaannya membangun ulang Jembatan Muara Lawai.

Sayangnya, kesepakatan tersebut tak kunjung terealisasi sesuai harapan banyak pihak, terutama warga setempat.

Kondisi ini pula yang mendorong Pemprov Sumsel mengambil langkah tegas dengan memanggil seluruh pihak terkait.

Pemanggilan dilakukan tak lain untuk mempercepat pembangunan kembali jembatan yang dibangun tahun 1987 itu.

Gubernur Herman Deru melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumsel, Apriyadi menegaskan bahwa Pemprov tidak ingin lagi “di-prank” alias dipermainkan dengan janji-janji tanpa realisasi.

“Kita panggil pihak-pihak terkait, jangan sampai pemerintah di-prank,” tegas Apriyadi usai Rapat Percepatan Pembangunan Jembatan Muara Lawai di Kantor Gubernur Sumsel, Kamis 27 November 2025.

Dalam rapat tersebut disepakati bahwa pembangunan kembali jembatan Muara Lawai menyedot anggaran sekitar Rp20 miliar hingga Rp23 miliar.

ogah di-prank lagi, pemprov sumsel desak asosiasi pertambangan batubara segera perbaiki jembatan muara lawai                            palembang, koranpalpres.com – lima bulan pasca insiden ambruknya jembatan muara lawai di kecamatan merapi timur, kabupaten lahat, hingga kini belum juga diperbaiki. 
jembatan sepanjang kurang lebih 50 meter itu ambruk akibat aktivitas angkutan batubara pada ahad malam, 29 juni 2025.
berselang 2 bulan, tepatnya sabtu 30 agustus 2025, tercapai kesepakatan antara asosiasi pertambangan batubara sumatera selatan (sumsel) dan balai besar pelaksanaan jalan nasional (bpjn) sumsel.
dalam kesepakatan itu, dengan disaksikan langsung gubernur sumsel herman deru, asosiasi pertambangan batubara menyatakan kesediaannya membangun ulang jembatan muara lawai.
baca juga:kolaborasi pemerintah dan asosiasi pertambangan, akhirnya jembatan muara lawai dibangun ulang 
baca juga:jembatan duplikat muara lawai diaspal, polres lahat terjunkan personel atur lalin, intip yuk
sayangnya, kesepakatan tersebut tak kunjung terealisasi sesuai harapan banyak pihak, terutama warga setempat.
kondisi ini pula yang mendorong pemprov sumsel mengambil langkah tegas dengan memanggil seluruh pihak terkait.
pemanggilan dilakukan tak lain untuk mempercepat pembangunan kembali jembatan yang dibangun tahun 1987 itu.
gubernur herman deru melalui asisten i bidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat setda provinsi sumsel, apriyadi menegaskan bahwa pemprov tidak ingin lagi “di-prank” alias dipermainkan dengan janji-janji tanpa realisasi.
baca juga:jembatan muara lawai yang ambruk di lahat ternyata dibuat tahun 1987
baca juga:tinjau jembatan ambruk di muara lawai, wagub sumsel desak perusahaan tambang segera bangun jalan khusus
“kita panggil pihak-pihak terkait, jangan sampai pemerintah di-prank,” tegas apriyadi usai rapat percepatan pembangunan jembatan muara lawai di kantor gubernur sumsel, kamis 27 november 2025.
dalam rapat tersebut disepakati bahwa pembangunan kembali jembatan muara lawai menyedot anggaran sekitar rp20 miliar hingga rp23 miliar. 
kendati dana belum terkumpul penuh, para pengusaha angkutan batubara dan pihak terkait menyatakan kesediaannya untuk membuka rekening bersama di bank sumsel babel.
“besok disepakati rekening bersama dibuka di bank sumsel babel,” jelas apriadi. 
baca juga:tak kuat menahan beban truk jembatan muara lawai lahat ambruk, h bursah: kelebihan tonase segera buat regulas
baca juga:akses menuju islamic center lewat jalan hti muara lawai ambruk, pengendara diimbau hati-hati!
sengaja dipilih bank daerah lanjut apriadi, supaya pemprov sumsel dapat memonitor dana yang masuk secara transparan.
untuk menjamin transparansi, para pihak juga menunjuk konsultan manajemen konstruksi (mk). 
apriadi mengatakan, proses penghitungan desain dan kebutuhan biaya akan segera dimulai dalam waktu dekat.
“desain dasar jembatan sebenarnya sudah tersedia, hanya saja memang perlu dimatangkan oleh konsultan mk,” cetusnya. 
baca juga:kpk kembali persempit ruang gerak pelaku korupsi, gandeng pemprov sumsel sinkronkan aturan baru lhkpn
baca juga:truk masih mengular di spbu, ini kebijakan baru pemprov sumsel mengatur penyaluran solar untuk atasi antrean
disebutkan bahwa penandatanganan kontrak mk serta berita acara penyerahan lapangan dijadwalkan pada 17 desember 2025.
setelah seluruh dokumen selesai, pengawas teknis dari balai pu akan menyerahkan kepada pihak asosiasi untuk mulai bekerja. 
“mungkin awal januari 2026 pekerjaan konstruksi sudah mulai. jangan di-php, tiap pekan akan kita pantau progres dana yang masuk,” tegas apriadi.
untuk target penyelesaian konstruksi lanjut apriadi, diperkirakan sekitar 4 bulan sejak pelaksanaan dimulai.
baca juga:sriwijaya dempo run 2025 menghitung hari! antusias runners luar biasa, pemprov sumsel optimis lebih sukses
baca juga:simak kajian pendakwah kondang ustadz maulana, ini hikmah yang dipetik keluarga besar pemprov sumsel
menurut dia, salah satu hambatan utama selama ini adalah belum adanya koordinator resmi. 
kini pihak asosiasi batubara akan memutuskan penanggung jawab (nhob) serta menunjuk notaris agar mekanisme pendanaan berjalan transparan. 
dalam pertemuan itu, apriyadi juga menyinggung persoalan jembatan di lalan, kabupaten musi banyuasin (muba) yang hingga kini belum mendapat kepastian penyelesaian. 
sesuai arahan gubernur, pihak terkait diberi tenggat waktu hingga 31 desember 2025.
baca juga:salat jumat bareng asn pemprov sumsel, gubernur herman deru sindir kinerja kendur gegara fluktuasi keuangan
baca juga:gotong royong percepat bangun jalan lingkar tebing tinggi, pemprov sumsel kucurkan dana rp40 miliar lebih
“kalau tidak, otomatis kegiatan ditutup, maka masyarakat dan pemerintah akan bertindak,” singgung apriadi. 
“kalau sampai 31 desember 2025 dana tidak terkumpul, maka jalur itu ditutup,” timpalnya menegaskan.
mewakili pemprov sumsel, apriadi menegaskan bahwa angkutan yang ingin tetap menggunakan jalur tersebut wajib memperbaiki jembatan terlebih dahulu. 
“berbeda dengan muara lawai yang berada di jalan nasional, jembatan di lalan berada di jalan kabupaten sehingga penanganannya berada di bawah kewenangan pemkab setempat,” pungkasnya.