Beredar Surat Bupati Pidie Jaya Terkait Banjir Bandang: Tidak Sanggup Tangani Bencana Alam
Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi MA dalam surat pernyataannya mengaku tidak sanggup menangani banjir bandang karena keterbatasan anggaran dan peralatan--Ist
ACEH, KORANPALPRES.COM – Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi MA mengaku tidak sanggup menangani bencana alam banjir bandang yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Ketidaksanggupan penanganan banjir bandang ini diketahui setelah beredarnya surat pernyataan yang ditandatangani Bupati Pidie Jaya Sibral Malaysi.
Di dalam surat pernyataan tersebut, Bupati Pidie Jaya mengaku tidak sanggup menangani bencana alam tersebut dan meminta Gubernur Aceh untuk ikut membantu penanganan banjir bandang.
“Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya memohon kepada Gubernur Aceh untuk dapat membantu penanganan bencana tersebut,” tulis Bupati Pidie Jaya yang ditandatangani 25 November 2025.
BACA JUGA:UPDATE Banjir di Aceh! 70 Warga Terjebak di SDIT An-Nur Desa Pante Geulima, Stok Makanan Menipis
Alasan tidak dapat menangani penanggulangan bencana sepenuhnya karena Pemkab Pidie Jaya memiliki keterbatasan anggaran, sumber daya serta peralatan yang dimiliki.
Sementara banjir bandang mengakibatkan korban jiwa, kerusakan perumahan dan keawasan permukiman masyarakat serta kerusakan sarana dana prasarana, infrastruktur, fasilitas umum, sarana ibadah dan sarana prasarana lainnya.
PB PMII Desak Pemerintah Tetapkan Darurat Bencana Nasional

Ketua Umum PB PMII Mohammad Shofiyulloh Cokro menuntut pemerintah menetapkan bencana di Sumatera sebagai Darurat Bencana Nasional--sumber foto: PMII
Ketua Umum PB PMII Mohammad Shofiyulloh Cokro dalam keterangan resminya menuntut pemerintah pusat untuk menetapkan bencana di Sumatera sebagai Darurat Bencana Nasional.
BACA JUGA:BSI Maslahat Bergerak Cepat Salurkan Bantuan Korban Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, Sumbar
BACA JUGA:Berikut Ini Himbauan Polres Aceh Barat Kepada Warga Terkait Banjir Yang Terjadi
Penetapan ini bukan sekadar perubahan nomenklatur atau status administratif, tetapi langkah strategis untuk mempercepat mobilisasi seluruh potensi nasional.
Termasuk TNI, Polri, BNPB, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, hingga lembaga-lembaga pendukung lainnya.