Kisah Abbad bin Bisyr r.a: Lebih Memilih Terputus Nyawanya daripada Memutus Bacaan Alquran dalam Salatnya (1)
Abbad bib bisyr, sahabat nabi yang tidak mau memutuskan bacaan Alquran dalam salatnya meskipun nyawa taruhannya.-YIS animation/youtube-
BACA JUGA:Huawei Sustainability Forum, Jeffrey Sachs Dukung Solusi Teknologi guna Menjawab Tantangan SDG
Salah satu karamah itu diriwayatkan Imam Ahmad dalam sebuah hadits sahih.
Dari Anas, bahwa Usaid bin Hudhair dan Abbad bin Bisyr pernah menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada malam gelap gulita.
Anas mengatakan, “Tatkala keduanya pulang, salah satu tongkat keduanya memancarkan sinar (sebagai penerang jalan). Ketika keduanya berpisah, masing-masing tongkatnya sama-sama memancarkan sinar.”
Abbad juga dikarunia kata-kata yang berperngaruh. Kata-katanya memotivasi dan mempersatukan. Orasinya mampu membalik keadaan, ketika sebelumnya kaum muslimin terpukul mundur dalam Perang Yamamah.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Hadiri Peringatan Maulid Nabi bersama Masyarakat Desa Tanjung Mas OKU Timur
Abbad juga bisa dikaruniai karamah tafsir mimpi. Ia mampu menafsirkan mimpinya secara tepat. Khususnya di malam menjelang syahidnya.* (bersambung)