Libatkan 7 Tokoh! Museum Negeri Sumsel Segera Tulis Buku Biografi Kiai H Delamat

Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Chandra Amprayadi (berdiri, tengah) bersama jajaran dan 7 narasumber kajian koleks 2024 Kajian Tinggalan--museum negeri sumsel for koranpalpres.com

Sementara itu, salah seorang zuriat Kiai Haji Delamat, Muhammad Rozali menerangkan bahwa ini merupakan pertemuan pertama dalam kajian mengenai Kiai Haji Delamat.

Kiai Haji Delamat sendiri merupakan salah satu Wali Allah yang menyebarkan agama Islam di Sumsel.

BACA JUGA:2 Desa di Sumsel Jadi Sasaran Utama Program Pemajuan Kebudayaan, Ini Alasannya!

BACA JUGA:Kemendikbudristek Kumpulkan Kepala Dinas Kebudayaan Se-Sumsel, Kira-Kira Bahas Apa Ya?

Bahkan Rozali menuturkan, pihaknya dalam kajian ini ingin membuat data ilmiah mengenai Kiai Haji Delamat agar bisa bermanfaat ke depannya, baik untuk mahasiswa maupun yang di luar Sumsel. 

"Jadi perlu adanya data ilmiah, agar semua orang mengetahui mengenai Kiai Haji Delamat," ulasnya.

Diketahui bahwa Kiai H Delamat merupakan penyebar agama Islam atau ulama Batang Hari Sembilan mulai dari Sungai Musi seperti Sungai Kelingi, Beliti, Lakitan, Rawas, Rupit, Lematang, Leko, Ogan dan Sungai Komering. 

Bahkan Kiai Haji Delamat merupakan penyebar agama Islam yang gigih dan ulet untuk daerah Palembang, Batang Hari Sembilan dan daerah-daerah uluan seperti Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas, Muara Enim dan Curup.

BACA JUGA:Ditemukan di Sungai Musi, Trisula Kerajaan Sriwijaya Jadi Koleksi Terbaru Museum Negeri Sumatera Selatan

BACA JUGA:Berkaitan Hari Bahasa Ibu Internasional, Bahasa Besemah Bisa Punah Jika Tidak Dijaga

"Selain itu, beliau juga banyak membangun masjid yang saat ini dari catatan kita mencapai 28 pada 10 Mei 1962 dan kita masih melakukan pencarian data lebih lanjut," terang Rozali.

Setelah menjadi sebuah buku atau data ilmiah, maka pihak zuriat bersama Museum Negeri Sumsel bakal menseminarkan sekaligus sosialisasi mengenai sejarah hingga perjuangan Kiai Haji Delamat. 

"Kita harap warga Sumsel bisa mengenal sejarahnya, tidak hanya dari mulut ke mulut tapi juga mengenal sejarah hingga sosoknya melalui apa yang kita kaji ini," tandasnya. 

Sedangkan Wakil Rektor 1 UIN Raden Fatah Palembang, Muhammad Adil menerangkan, memang tugas kita untuk mengumpulkan data-data para ulama hingga jaringannya. 

BACA JUGA:3 Bangunan Ditetapkan Cagar Budaya Baru Palembang, Kantor Ledeng dan Museum SMB II, Terakhir Ada Bisa Nebak?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan