Museum Negeri Sumsel Ajak 9 Narasumber Bukukan Ribuan Koleksi Hibah
Kasubbag TU Museum Negeri Sumsel Amarullah (dua dari kiri) bersama para narasumber Kajian Koleksi 2024 Hibah Masyarakat Koleksi Museum Negeri Sumsel.--museum negeri sumsel for koranpalpres.com
Selanjutnya kolektor benda pusaka peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang juga pensiunan ASN Kemenkeu H Ibrahim Saad, kolektor benda antik Sumsel Hendri Kumar, dan pengurus Komunitas Palembang Pusaka Sriwijaya Raden Pangku Alam SH.
Nantinya sama seperti 3 kajian koleksi sebelumnya, sambung Amarullah, hasil kajian keempat ini akan dijadikan sebuah buku lengkap dengan detail nama, penghibah hingga lainnya di samping foto koleksi tersebut.
BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Sumber Belajar Sejarah, Pemerintah Harus Melek Soal Itu, Ini Alasannya
BACA JUGA:Mau Lihat Sejarah Sumatera Selatan? Coba Deh ke Museum Negeri Sumsel, Lengkap Koleksinya!
"Kita harapkan hal ini akan bermanfaat dan mampu menjadi informasi yang penting bagi masyarakat," tutupnya.
Sementara itu, Edukator Museum Negeri Sumsel Beni Permana Putra SS menerangkan bahwa koleksi hibah di Museum Negeri Sumsel hampir menyentuh angka 8.000 koleksi.
"Koleksi Museum Negeri Sumsel untuk hibah yang kita terima hampir menyentuh angka 8.000, jadi nantinya akan kita kelompokan atau ada koleksi yang sama kita jadikan satu kelompok," terangnya.
Beni merinci, nantinya di dalam buku hasil kajian akan didesain sedemikian rupa mulai dari adanya gambar atau foto koleksi, nama penghibah hingga detail koleksi tersebut dan tempat menemukannya.
BACA JUGA:Guru Diajak Manfaatkan Museum Negeri Sumsel, Sumber Belajar Sejarah!
"Ini merupakan kajian kedua untuk koleksi hibah, di mana kita pernah melakukan kajian serupa di 2019 lalu tapi itu hanya berfokus dengan koleksi hibah penemuan di Sungai Musi saja," ungkapnya.
Di tempat sama, seorang kolektor yang juga penghibah barang temuan Sungai Musi, Raden Pangku Alam mengapresiasi kajian koleksi hibah ini sebagai kegiatan edukasi yang sangat bagus.
Di mana kata pria yang akrab disapa Alam, pertama sekali kajian seperti ini mampu melestarikan dan menjaga peninggalan dari nenek moyang.
Lalu sambung Alam, manfaat kedua bisa mengedukasi dan mensosialisasikan barang peninggalan tersebut.