Bukan Cuma Menahan Makan dan Minum, Kata 2 Syaikh Kalau Puasa Itu…
Bukan Cuma Menahan Makan dan Minum, Kata 2 Syaikh Kalau Puasa Itu…--facebook Amberlyn.id
BACA JUGA:Raih Predikat Shidiq dan Syahid di Ramadan 2024, 2 Syaikh Ini Bagikan Tipsnya
Sehingga ketika seseorang berpuasa, dia tidaklah berbicara kecuali dengan ucapan yang baik dan tidak menyakiti orang lain.
Dan kalaupun dia berbuat (berperilaku) maka perilakunya tidak merusak dan membatalkan shaumnya atau puasanya.
Inilah puasa yang hakiki yang masyru’, bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum dan syahwat jima’ antara suami dan istri.
Melainkan puasa yang hakiki yang sesungguhnya (yang sejati) adalah berpuasa dari semua yang tadi disebutkan yaitu menahan diri dari hal-hal yang Allah haramkan.
BACA JUGA:2 Syaikh Ulas Waktu Berpuasa Secara Lengkap Berdasarkan Al Quran dan Hadist, Yuk Simak!
Lisannya berpuasa dari dusta, bohong dan banyak bicara, atau menyakiti orang lain dan anggota tubuh lainnya tidak melakukan maksiat.
Sehingga puasanya bernilai pahala besar (pahala sempurna) di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan orang yang berpuasa hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum saja, sementara dia masih melakukan hal-hal maksiat walaupun bukan pembatal puasa.
Juga tidak menjaga lisannya seperti tetap berbohong, tetap berdusta, ghibah, namimah mencela dan menyakiti orang.
BACA JUGA:Ustaz Syafiq Riza Basalamah Ungkap Keutamaan 4 Bulan Haram dalam Islam, Adakah Amalan Khusus?
Barangkali puasanya sah tetapi sama sekali tidak bernilai pahala disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Oleh karena itu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
“Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al Baqarah: 183).