PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Ceralume chronograph milik pembalap F1 Lewis Hamilton adalah jam tangan paling terang yang pernah dibuat. Begini cara pembuatannya.

Anda mungkin pernah melihat Lewis Hamilton menjadi berita utama selama akhir pekan di Grand Prix Monaco. Namun yang menjadi perhatian bukannya saat ia di lintasan.

Penggemar jam tangan bermata elang melihat IWC jenis baru di pergelangan tangannya, sehingga jaringan jam tangan menjadi hancur.

Kini terungkap bahwa jam tangan serba putih ini bukanlah jam tangan produksi dari pembuat jam tangan mewah Swiss, melainkan sebuah konsep Chronograph Pilot dengan casing keramik bercahaya pertama di dunia.

BACA JUGA:Upgrade Koleksimu! Ini Brand Jam Tangan Bikin Kamu Makin Berkelas dan Elegan

IWC menyebut bahan tersebut sebagai “Ceralume,” dan memadukannya dengan pelat jam yang bercahaya dan tali karet yang bercahaya untuk menghasilkan jam tangan yang bersinar dari setiap permukaannya. 

Efeknya mengejutkan—versi horologis kelas atas dari bintang-bintang yang menempel di langit-langit yang membuat Anda takjub pada malam pertama orang-orang Anda memasangnya.

Tidak mengherankan jika jam tangan ini pertama kali diperkenalkan ke dunia di pergelangan tangan Hamilton ; merek tersebut telah bekerja sama dengan juara dunia Formula 1 tujuh kali itu untuk membuat desain edisi terbatas sebelumnya, dan pada tahun 2020 bahkan menjadikannya Kalender Abadi Big Pilot dalam “Ceratanium,” perpaduan eksklusif antara keramik dan titanium. 

Namun ini pertama kalinya Hamilton diberikan desain prototipe untuk dimodelkan. WIRED berbicara dengan Lorenz Brunner, kepala departemen penelitian dan inovasi IWC, untuk mencari tahu apa yang membuatnya begitu istimewa. 

BACA JUGA:Jam Tangan Supermahal Richard Mille RM 27-05 Flying Tourbillon yang Dipakai Rafael Nadal

“Jam tangan konsep memberi kita kesempatan untuk menguji pasar.

 Brunner mengatakan bahwa pengujian IWC di ruangan gelap menunjukkan bahwa casing Ceralume dapat bersinar hingga 24 jam berturut-turut.

Kotak jam tangan keramik hampir selalu terbuat dari zirkonium oksida, juga dikenal sebagai zirkonia, yang awalnya berbentuk bubuk sebelum dimasukkan ke dalam cetakan dan disinter dengan api besar, kemudian digiling hingga menjadi bentuk akhir. 

Proses sintering dapat menimbulkan berbagai efek samping pada bahan mentah; itu tidak hanya mengecilkan casing dari ukuran awalnya, tetapi juga dapat mengubah warnanya. Ternyata memasukkan senyawa bercahaya semakin memperumit prosedur.