Bahaya Tersembunyi di Balik Pneumonia! Ini Cara Mencegahnya
Bahaya Tersembunyi di Balik Pneumonia! Ini Cara Mencegahnya --kolase koranpalpres.com
JAKARTA, KORANPALPRES.COM – Bahaya tersembunyi di balik Pneumonia! Ini cara mencegahnya.
Mungkin sebagian pembaca sudah mengenal Pneumonia sebagai salah satu penyakit infeksi yang dapat menyerang siapa saja dari berbagai lintas usia, mulai dari usia balita hingga usia lanjut.
Pneumonia sendiri dijuluki sebagai silent killer, karena gejalanya sering kali diabaikan, padahal dapat menyebabkan konsekuensi serius bahkan hingga risiko kematian.
Menurut prediksi World Health Organization atau WHO, tak kurang 450 juta kasus pneumonia tercatat setiap tahunnya di seluruh dunia, dengan 4 juta jiwa meninggal karena penyakit ini.
BACA JUGA:Di Tempatmu Masih Musim Penghujan? Ini Tips yang Harus Kamu Perhatikan untuk Kesehatanmu
Di Indonesia, dari 100.000 pasien di rumah sakit di Indonesia, 1.526 di antaranya merupakan kasus pneumonia.
Patut diwaspadai, jumlah penderita pneumonia meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Menurut Data Riskesdas tahun 2018, prevalensi pneumonia pada kelompok usia 15-24 tahun mencapai 1,8%, pada kelompok usia 25-44 tahun mencapai 1,9%, pada kelompok usia 45-54 tahun mencapai 2,2%, pada kelompok usia 55-64 tahun mencapai 2,5%, dan pada kelompok usia 65-74 tahun sebesar 3,0%.
Data ini mencerminkan risiko lebih tinggi bagi populasi lanjut usia, disebabkan karena melemahnya daya tahan tubuh seiring pertambahan usia.
BACA JUGA:Waspada! Demam Berdarah Dengue Mengintai, Pastikan Lingkungan Tetap Bersih
Dalam rilis dari MSD Indonesia, seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Paru, Dr. dr. Gurmeet Singh, SpPD-KP, mengungkapkan, pentingnya untuk diingat bahwa gejala pneumonia tidak selalu terlihat dengan jelas, terutama pada tahap awal.
Pneumonia imbuh Gurmeet, utamanya pada usia dewasa dengan kondisi medis tertentu dan pada usia lanjut, memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya, mengingat pneumonia pada kelompok risiko ini dapat dengan cepat menjadi kondisi yang mengancam jiwa.