Masyaa Allah! Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Tahun 2023 Tertinggi Kedua di Pulau Sumatera, Nomor 1 Siapa Ya?
Kiri ke kanan, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni dan Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh Wahyu Yulianto menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) Pertumbuhan Ekonomi tahun 2023.--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Pertumbuhan ekonomi Sumsel Tahun 2023 tertinggi kedua di Pulau Sumatera, nomor 1 siapa ya?
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Sumsel tahun 2023 menyentuh angka 5,08 persen.
Angka 5,08 persen ini menjadikan Sumsel dengan pertumbuhan tertinggi kedua di Pulau Sumatera.
“Jika kita bandingkan dengan Provinsi-Provinsi lain se-Sumatera, pertumbuhan ekonomi Sumsel ini merupakan tertinggi ke-2 atau di bawah Kepulauan Riau yang berada pada level 5,20 persen,” jelas Kepala BPS Provinsi Sumsel Moh Wahyu Yulianto saat menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) Pertumbuhan Ekonomi di Kantor BPS Sumsel, Senin 5 Februari 2024.
BACA JUGA:BPS Rilis Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,08 Persen pada Kuartal III/ 2023
BACA JUGA:BPS Catat IPM Di PALI Naik, Ternyata Ini Rahasia Sinergi Pemerintah Daerah
Wahyu menjelaskan, sebagian besar Provinsi lain di Pulau Sumatera tumbuh di level 4 persen.
Dia merinci antara lain Provinsi Jambi di angka 4,66 persen, Provinsi Sumatera Barat 4,62 persen, Provinsi Lampung 4,55 persen dan Provinsi Bengkulu 4,26 persen.
Masih menurut Wahyu, pertumbuhan ekonomi Sumsel secara year on year (yoy) atau Triwulan IV 2023 terhadap Triwulan IV 2022 tercatat sebesar 4,94 persen secara C to C atau akumulasi pertumbuhan selama 2023 dibanding 2022 tercatat sebesar 5,08 persen.
“Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023 tercatat tumbuh sebesar 5,08 persen,” tegas Wahyu lagi.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Pasca Pandemi Konsisten Tumbuh, Ternyata Ini Kuncinya!
Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan tahun 2023 yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 629,10 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp71,95 juta.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 13,14 persen.