KORANPALPRES.COM – Menjelang 10 malam di penghujung Ramadan 2024, ada baiknya terus kita perbaiki kualitas ibadah kita, antara lain dimulai dari meneladani berbuka puasa sesuai sunnah Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam.
Melansir BimbinganIslam.com, kajian online bersama Ustaz Arief Budiman Lc mensyarah Kitab Shifatu Shaum Nabi shallallahu alayhi wa sallam Fi Ramadhan (Sifat Puasa Nabi shallallahu alayhi wa sallam Pada Bulan Ramadan).
Kitab ini sendiri merupakan karya Syaikh Salim bin Ied Al Hilali dan Syaikh Ali Hasan bin Abdul Hamid.
Pembahasan kali ini sampai kepada penjelasan tentang berbuka puasa atau al-ifthar (الإفطار).
BACA JUGA:Catat! Kata Syaikh 9 Hal Ini Ternyata Boleh Dilakukan Saat Ramadan, Tapi...
Sebagaimana kita pahami bahwa waktu berbuka adalah ketika matahari sudah benar-benar terbenam atau datangnya waktu maghrib.
Dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat: 187, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Kemudian sempurnakanlah puasa hingga malam.”
‘Hingga malam’ di sini maksudnya sampai betul-betul masuk waktu malam yaitu dengan terbenamnya matahari yakni datangnya waktu maghrib.
Ada satu hadits dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ta’ala ‘anhu dalam Shahih Bukhari dan Muslim.
BACA JUGA:Bukan Cuma Menahan Makan dan Minum, Kata 2 Syaikh Kalau Puasa Itu…
Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Apabila malam telah datang dari sini dan siang telah mundur dari sini artinya waktu maghrib telah datang dan waktu siang telah hilang dan matahari telah terbenam maka telah datang waktu berbuka bagi orang yang berpuasa.”
Dan disunnahkan bagi kaum muslimin untuk menyegerakan berbuka puasa. Berdasarkan beberapa hadits berikut:
Pertama, hadits shahih riwayat Al Bukhari nomor 1957 dan Muslim nomor 1098.
BACA JUGA:2 Syaikh Ulas Waktu Berpuasa Secara Lengkap Berdasarkan Al Quran dan Hadist, Yuk Simak!