Dari Sahl bin Sa’ad As Saidi radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Al Bukhari dan Muslim, beliau berkata Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda:
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”
Hadits ini menunjukkan bahwa kaum muslimin kalau ingin kondisi atau keadaannya baik, agamanya dan lainnya baik, maka di antara salah satu penyebabnya adalah menyegerakan berbuka puasa.
Dan ini bentuk menyelisihi puasanya orang-orang Yahudi dan Nasrani, karena mereka berbuka puasa kalau betul-betul sudah melihat bintang di langit atau hampir waktunya Isya.
Kedua, dalam hadits shahih riwayat Abu Dawud, Musnad Imam Ahmad dan yang lainnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: “Agama ini akan senantiasa menang selama manusia menyegerakan berbuka, karena orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya.”
Mereka (Yahudi dan Nasrani) kebalikan dari kaum muslimin, mereka mengakhirkan ketika berbuka sedangkan kaum muslimin mengakhirkan waktu sahur dan mengawalkan waktu berbuka.
Selama masih menyegerakan berbuka maka biidznillah kaum muslimin akan baik dan itu yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam dan para sahabat juga para Salafus Shalih.
BACA JUGA:Raih Predikat Shidiq dan Syahid di Ramadan 2024, 2 Syaikh Ini Bagikan Tipsnya
Ada satu atsar dalam Mushannaf Abdurrazaq dengan sanad shahih. Dari Amr bin Maimun Al-Audi rahimahullah (salah satu tabi’in), beliau mengatakan:
“Para sahabat Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam adalah orang-orang yang menyegerakan ifthar (apabila sudah waktunya) dan mereka orang yang paling lambat ketika sahur (sahur mendekati waktu shubuh).”
Kita dapati fenomena yang terjadi pada kaum muslimin saat ini, kebanyakan orang-orang awam dari kaum muslimin mereka jam 01.00 atau jam 02.00 sudah makan sahur.
Sehingga akibatnya mereka cepat lapar kembali dan ini menyelisihi sunnah Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam dan para sahabat.
BACA JUGA:Beda Tata Cara Niat Puasa yang Wajib dan Sunnah, 2 Syaikh Ini Beri Penjelasan
Kita dapati juga mungkin sebagian dari mereka ada yang menunda-nunda ifthar, ini juga menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum.