Beliau mengatakan: “3 perkara yang merupakan akhlak para nabi : menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan di atas tangan kiri dalam salat.”
Teladan Rasulullah mengenai berbuka puasa yaitu terletak pada apa yang dimakan ketika berbuka.
BACA JUGA:Jangan Pernah Menyembelih untuk Selain Allah, Fatal Akibatnya! Ini Kata Ustaz Abdullah Roy
Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam sahur dengan apa?
Tadi sudah dijelaskan beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam ketika sahur beliau makan tamr (kurma yang masak) adapun ketika ifthar beliau berbuka dengan ruthab (kurma segar).
Sebagaimana satu riwayat dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam ifthar dengan beberapa butir ruthab (tahapan kurma sebelum menjadi tamr) yaitu kurma yang sudah masak sebagian dan sebagian lainnya masih segar.
Jika tidak mendapatkan ruthab beliau berbuka dengan beberapa butir kurma.
BACA JUGA:Hati-Hati Bernazar! Jangan Sampai Melenceng dari Allah, Ini Penjelasan Lengkap Ustaz Abdullah Roy
Dari hadits ini menunjukkan ada perbedaan antara kurma jenis ruthab dan jenis tamr.
Jika beliau shallallahu ‘alayhi wa sallam tidak menemukan ruthab atau tamr beliau meminum beberapa teguk air (air putih).
Inilah sunnahnya, jadi jangan makan makanan lain dulu jika memang mendapatkan ruthab, tamr atau air putih.
Lebih lanjut, teladan berbuka puasa sesuai Sunnah Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam yakni banyak berdoa ketika ifthar.
Kemudian juga banyak berdoa ketika menjelang ifthar atau ketika ifthar karena Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda sebagaimana hadits shahih dalam Sunnan Al Kubra karya Imam Al Baihaqi dan hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albaniy rahimahullahu.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda: “3 doa yang tidak ditolak ; doa orang tua terhadap anaknya ; doa orang yang sedang berpuasa dan doa seorang musafir.”
Hadits di atas dapat dilihat Sunan Baihaqi, kitab salat Istisqa bab Istihbab Siyam Lil Istisqa’ 3/345. Dishahihkan oleh Al-Albaniy dalam Silsilah Shahihah Nomor 1797.