PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kerusakan jalan antara Dusun Jerambah Besi hingga Desa Panta Dewa, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), akibat angkutan batubara cukup mengganggu aktivitas warga yang melintas disepanjang jalan tersebut.
Karenanya, untuk memperlancar aktivitas warga dan angkutan batubara itu, salah satu perusahaan dibidang batubara yang beroperasi di Kabupaten PALI, PT Energate Prima Indonesia (EPI) melakukan perbaikan di sejumlah titik kerusakan jalan.
Langkah perbaikan jalan tersebut mendapat apresiasi dari berbagai kalangan termasuk Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten PALI.
Plt Kepala Dishub PALI, Kartika Anwar mengatakan, jika PT EPI telah membuktikan janjinya yang akan memperbaiki jalan Jerambah Besi hingga Panta Dewa.
BACA JUGA:Reses Tahap I Tahun 2024 Dapil IX DPRD Sumsel, Jalan Rusak Warga Muba Bagai Terisolir
Dimana, perbaikan itu sebagai wujud tanggung jawabnya, karena jalur tersebut dilintasi mobilisasi angkutan batubara dari tambang menuju pelabuhan.
"Kami mengapresiasi PT EPI yang telah membuktikan komitmennya dalam memperbaiki jalan yang menjadi jalur sementara mobilisasi angkutan batubara," katanya.
Menurutnya, dengan adanya perbaikan dan pengaspalan di sejumlah titik kerusakan, saat ini jalan tersebut semakin lancar dilalui, baik oleh masyarakat maupun perusahaan.
"Sekarang jalan itu sudah mulus lagi. Kita berharap masyarakat mendukung kegiatan perusahaan yang telah peduli dan bertanggung jawab. Padahal jalur tersebut hanya sementara dilalui sebelum jalan khusus batubara selesai dikerjakan," terangnya.
BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Gercep Instruksikan Pengecoran Jalan Rusak Di Macan Lindungan
BACA JUGA:Amblas 100 Meter, Warga Bangun Jalan Alternatif Lewat Kebun Sawit, Ini Pintanya kepada Pemkab Lahat
Sementara, Kepala Dusun 9 Jerambah Besi, Hendri mengatakan, dengan adanya perbaikan jalan sekaligus pengaspalan maka memperlancar aktivitas warga.
Apalagi, dengan adanya mobilisasi angkutan batubara, perekonomian warga terbantu terutama pedagang serta jasa bengkel.
"Semenjak angkutan batubara lewat, desa kami mulai hidup. Pedagang tidak pernah sepi pembeli. Banyak sopir angkutan batubara yang butuh makan dan minum, termasuk yang mengalami kendala pada kendaraannya singgah di warung-warung atau bengkel sepanjang jalur yang dilintasi," ungkapnya. *