Hal ini bisa dilihat dari adanya matahari yang membuat terang benderang dan bulan membuat suasana menjadi gelap.
Dan jika Allah menghendaki untuk melakukan sebaliknya, niscaya Allah akan menjadikan bayang-bayang dan suasana itu tetap dan tidak begeser dari tempatnya.
Jika terjadi, semua makhluk hidup termasuk manusia akan menderita.
Fenomena alam inilah yang harus senantiasa menjadi renungan manusia bahwa di belakang semua Gerakan alam ini ada Allah yang berkuasa.
Oleh sebab itulah, orang dahulu menentukan sholat dilihat dari pengamatan gejala alam, salah satunya dengan melihat posisi matahari.
Selanjutnya berkembang dengan adanya Jam Istiwa yang biasa disebut tongkat Istiwa.
Tongkat Istiwa ini untuk melihat bayangan matahari untuk menentukan waktu sholat.
Masyarakat saat ini tidak lagi menggunakan tongkat Istiwa dalam menentukan waktu sholat, namun bisa melalui metode lain salah satunya ilmu Falak.
Ilmu falak menjadi tanda masuk waktu sholat.
Seperti yang kita ketahui, sholat merupakan suatu kewajiban bagi orang Islam yang sudah dewasa atau baligh.
Bahkan, selama manusia itu bisa bernafas makan melekat di dalam pundaknya untuk mengerjakan sholat.
Hal ini menunjukkan jika sholat merupakan kewajiban utama yang tidak bisa dihindari oleh umat Islam.
BACA JUGA:Rekomendasi 6 Parfum Wanita dengan Wangi Floral, Mewah dan Tahan Lama!
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.