"Jumlahnya yang saya kurangi, biasanya 1/2 kilogram, turun menjadi 1/4 saja," ujarnya.
Ia meminta pemerintah melakukan sidak di pasar tradisional Desa Lawang Agung, agar tidak menaikkan harga berlebihan.
"Coba lakukan tindakan tegas terhadap yang nakal. Jangan jadi alasannya kekurangan pasokan," harapnya.
Kabid Perdagangan pada Disperindagkop, Azhari mengatakan, kenaikan sebagian komoditi di pasar secara nasional.
BACA JUGA:Harga Cabai Merah di Musi Rawas Utara Pedas, Ini Penyebab Melonjaknya Harga Kebutuhan Pokok
Di Kabupaten Musi Rawas Utara mengikuti pasar pasar di daerah lain.
"Contoh di pasar tradisional Lubuklinggau naik. Tempat kita juga naik," kata Azhari belum lama ini.
Ia mengatakan, kenaikan pada momentum tertentu seperti menjelang bulan Ramadhan, lebaran karena permintaan meningkat.
Sementara stok barang menurun, bahkan sampai kekosongan.
BACA JUGA:TP PKK Sumsel Sukseskan Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia, Peringati HKG-PKK ke-52
"Alhamdulillah stok Cabai Merah di Musi Rawas Utara masih stabil. Ketersediaan barang ada semua," kata Azhari.
Ia menjelaskan, selain permintaan meningkat, ada juga faktor alam seperti musim penghujan dan banjir.
"Cabai merah kita di pasok di padan dan curup. Saat ini mereka gagal panen karena cabai busuk akibat cuaca," jelasnya.
Azhari menegaskan tidak dapat mengintervensi harga barang di pasar, karena sifatnya sementara. Pada saat semua membaik, harga turun sendiri.
BACA JUGA:Harga Cabai dan Beras di Pagaralam Naik Signifikan, Benarkah Karena Faktor Cuaca?
"Kalau memang ada kenaikan dari pemasok. Namun jika di buat sendiri. Kami akan turun ke lapangan," pungkasnya. *