Kelunturan dari nilai kebangsaan dikalangan masyarakat itu dinilai dari adanya pembelahan dan pertentangan atas perbedaan pemahaman atas norma Bhinneka Tunggal Ika yang dijadikan sebagai isu pragmatis dan dampaknya nyaris menjadi pertikaian sosiail serta memecah belah bangsa.
Dengan tidak mengenyampingkan peran dari Pemerintah Daerah, Polda maupun piham terkait lainnya, berkat kerjasama yang apik antara jajaran Kodam yang dipimpinnya bersama Civitas Akademis di Sumbagsel.
BACA JUGA:Satgas Kizi TNI Konga Terima Courtesy Call Komandan Kontingen Cambodian EOD
BACA JUGA:Meriahkan HUT Ke-66, Danyonif 143/TWEJ Gelar Lomba Sepak Bola, Volly dan Menembak Pistol
Maka ditengah isu kontestasi politik 2024, bisa mewujudkan wilayah Sumbagsel yang damai dan sejuk serta kaum akademis pun tidak terjebak dengan isu-isu demokrasi sebagaimana terjadi di belahan wilayah indonesia lainnya.
Selanjutnya program penanganan dan mitigasi bencana alam, tidak hanya responsif terhadap darurat bencana tapi juga melakukan upaya pencegahan secara dini seperti pembersihan saluran air dan sungai.
Kemudian, penanaman pohon serta sosilisasi bencana yang langsung disampaikan kepada masyarakat melalui pemberdayaan peran satuan kewilayahan hingga ujung tombaknya yaitu Babinsa.
Termasuk saat penanganan Karhutla di OKI, Jambi dan Lampung beberapa waktu lalu, Yanuar dengan sigap mengoordinasikan jajaranya dalam mengentaskan kondisi bencana.
BACA JUGA:Satgas Kizi TNI Konga Bantu Proses Maintenance Helikopter Pakistan Aviation
Jenderal Yanuar Adil dan satuan jajarannya itu menjadikan Kodam II/Swj sebagai satuan teritorial yang selalu menjadi tulang punggung dan garda terdepan bangsa Indonesia dalam menjalani peran dan tugas pokoknya yaitu sebagaimana tercantum pada tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Berbagai amanah yang luar biasa pun dapat dijalaninya dengan baik seperti menjadi Pangkogasgabpad ketika melaksanakan pengamanan VVIP Presiden RI Joko Widodo di Palembang dan Jambi beberapa waktu lalu serta pengamanan pelaksnaan Pilpres 2024 ditengah wilayah Sumbagsel mengalami dentuman bencana alam yang cukup padat.
Kiprah pengabdian dan kerjasama Jenderal Bintang 2 ini diakui juga pemerintah daerah setempat sebagai sosok yang mudah diajak koordinasi, peduli.
Serta tegas dalam mencari solusi percepatan bantuan ke masyarakat seperti saat melakukan upaya optimalisasi lahan rawa yang akan dijadikan sebagai alternatif lahan tanam pangan diwilayah Sumbagsel.
BACA JUGA:Mayjen TNI Naudi Resmi Terima Tongkat Komando Pangdam II/Swj