PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Menjelang datangnya musim kemarau 2024 yang diprediksi mulai bulan Juni nanti, Ketua Himpunan Tani Milenial (Hitmi) Sumsel, Gusti mengajak semua pihak untuk mengantisipasi terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Gusti menyebutkan, sektor pertanian perkebunan merupakan penyumbang Karhutla terbesar lantaran mayoritas warga membuka lahan dengan cara dibakar.
Demikian penjelasan yang disampaikan Ketua Hitmi Sumsel Gusti yang menjadi pemateri di kegiatan Talk Show dengan tema UKMK Sawit Talk dan Sarasehan Grandballroom Hotel The Melio, Muara Enim, Senin, 22 April 2024.
"Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan dengan tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, terutama saat membuka lahan dengan cara membakar," tegas Gusti.
BACA JUGA:5 Aroma Parfum Isi Ulang Terfavorit Tahun 2024
BACA JUGA:Ide Bisnis Kuliner, Martabak Tahu Rp3000 Cepet abis, Dijamin Banjir Cuan
Sementara itu pembicara lainnya, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Muara Enim, Ahsan Solehan menuturkan, kegiatan untuk memotivasi para kaum muda dalam menjalankan aktifitas pertanian.
"Petani merupakan profesi yang sangat berjasa bagi perekonomian masyarakat, kita juga harus terus mendorong para petani untuk tidak takut melakukan aktifitas perkebunan dan pertanian," tutur Ahsan.
Dia menambahkan bahwa HKTI sebagai organisasi yang bekerjasama dengan para petani khususnya wilayah Kabupaten Muara Enim.
Kendati wilayah Kabupaten Muara Enim sangat luas, namun sebagian dikuasai oleh pemilik usaha pertambangan.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Parfum Pria Merek Lokal, Cocok Dijadikan Kado Untuk Suami atau Pacar!
BACA JUGA:Polisi Terus Memburu Supir dan Kernet yang Masih Kabur Pasca Laka Bus Vs Kereta Api Maut
“Maka dari itu kita juga harus terus mendorong para petani untuk tidak takut melakukan aktifitas perkebunan dan pertanian,” tukasnya.
Pj Bupati Muara Enim diwakili Kepala Dinas Koperasi (Kadinkop) Muara Enim H Husein Aswadi berharap peserta yang hadir tidak malu dan sungkan menjadi seorang petani kelapa sawit.
"Banyak dari hasil kelapa sawit yang bisa diolah untuk menghasilkan keuntungan dan mendorong perekonomian masyarakat atau petani,” pungkas Husein mengapresiasi kegiatan tersebut mengingat jumlah peserta yang banyak.