KORANPALPRES.COM - Daerah Baturja menjadi kota Kabupatern Ogan Komering Ulu (OKU) memiliki sejarah terbentuknya dari kota ini.
Kota Baturaja menjadi kota bersejarah, karena memiliki bangunan bersejarah sehingga pernah menjadi salah satu pusat pemerintah Belanda di Bumi Sriwijaya.
Saat masa penjajahan di Belanda, Daerah Kabupaten OKU dikenal dengan Afdeeling Komering Oeloe, Ogan Oeloe en Enim en de Ranau Districten dengan ibu kotanya adalah Muaradua.
Akan tetapi karena memiliki pertimbangn sosial politik dan ekonomi, pada 29 Juli 1910, Ibu kota Afdeeling Komering Oeloe, Ogan Oeloe en Enim en de Ranau Districten dipindahkan oleh Belanda ke daerah Baturaja, Sehingga diubah menjadi Namanya Afdeeling Ogan en Komering Oeloe.
BACA JUGA:Inilah 5 Merek Jam Tangan Jepang yang Patut Anda ketahui
BACA JUGA:Inilah 10 Merek Jam Tangan Jepang, Canggih dan Berkualitas , Harganya Terjangkau
Sejumlah bangunan dari peninggalan Belanda masih banyak berdiri kokoh di kota baturaja, walaupun bangunan tersebut beralih fungsih sebagai pusat pertokoan.
Kota Baturaja memiliki dua jembatan tua yang masih kokoh berdiri menjadi jalur lalu lintar untuk melewati Sungai Ogan I.
Jembatan Ogan I ini menghubungkan pusat kota Baturaja dan kawasan pasar atas, sampai sekarang kondisinya masih kokoh dan baik.
Bentuk desain jembatan dibuat dengan bentuk lengkung, talah mengalam pemugaran beberapa kali seperti pengecatan yang menjadikan salah satu ciri khas serta icon dari Kota Baturaja dan Kabupaten OKU ini sendiri.
BACA JUGA:Jadi Kota Tertua di Indonesia! Asal Usul Nama Kota Palembang Ternyata Punya Makna yang Dalem BangetTahun 1948 Jembatan ini didirikan oleh Kolonial Belanda, dahulu sempat mendapatkan perawatan khusus dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten OKU.
Berikut ini tapak tilas dari Kota Baturaja, mari kita simak penjelasanya;
Dikisahkan dari Kota Baturaja sebuah tempat yang sekarang bersamma kemalaraja yang hidup seorang raja yang aman tampan, Raja ini tinggal bersama hewan-hewan peliharaannya, apabila dia hendak mandi maka akan mengajak hewan peliharaannya mandi seperti katak, anjing dan ular.
Pada suatu hari saat Raja mandi dengan hewan peliharaannya bersama anjing dan ular tiba-tiba ada orang asing yang menaiki perahu orang asing ini diperkirakan adalah Puyang Si Pahit Lidah yang sedang mengembara mengelilingi Sumatera bagian Selatan hingga sampai disebut tempat yaitu yang sekarang berseberangan antara kemalaraja dengan Dusun Baturaja.