Ia menerangkan bahwa di Museum Negeri Sumsel memiliki koleksi dari 2019 hingga saat ini mencapai 8.000 lebih Koleksi.
BACA JUGA:Libatkan 7 Tokoh! Museum Negeri Sumsel Segera Tulis Buku Biografi Kiai H Delamat
BACA JUGA:Tak Tanggung-Tanggung! Museum Negeri Sumsel Langsung Gandeng 7 Narasumber, Buat Apa Ya?
"Kebanyakan Koleksi kita merupakan hibah dari masyarakat, dan nilainya pun memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi alis bukan kaleng-kaleng," terang Chandra.
Untuk itulah sambung Chandra, seminar ini digelar untuk membahas beberapa Koleksi yang ada di Museum Negeri Sumsel.
"Kita harapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dan mengetahui mengenai sejarah Koleksi kita ini," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Tamzi mengatakan, kegiatan ini diadakan sesuai dengan visi dan misi Museum Negeri Sumsel.
BACA JUGA:Bikin Wanita Klepek Klepek, Ini Deretan Parfum Pria yang Wanginya Disukai Wanita!
"Kegiatan yang kita lakukan ini sejalan dengan visi misi Museum kita, apalagi kita telah melakukan 30 kajian mengenai koleksi dan telah menjadikannya dalam sebuah buku," bebernya.
Salah seorang narasumber, Letkol Inf Erwinsyah Taufan menerangkan ciri khas Keris yang merupakan senjata tikam golongan belati.
"Keris ini yang kita ketahui berasal dari Pulau Jawa yang memiliki ragam fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian Barat dan tengah," ungkapnya.
Bentuk Keris dapat dibedakan dengan senjata lainnya, karena tidak simetris di bagian pangkal yang lebar.
BACA JUGA:6 Rekomendasi Parfum Laundry yang Wanginya Semerbak, Baju Auto Harum Bebas Bau Apek
BACA JUGA:6 Rekomendasi Jam Tangan Merek Garmin, Cocok untuk Lari, Gym dan Naik Gunung!
Dalam kegiatan ini turut hadir ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas seperti Unsri, Universitas PGRI, UIN Raden Fatah, UKB dan sejumlah komunitas.