BACA JUGA:Misteri Asal Usul Nama Kota Sekayu: Jejak Sejarah di Balik Nama yang Menarik, Mari Kita Telesuri!
BACA JUGA:Ini Peristiwa yang Terjadi pada Bulan Syawal dalam Sejarah Perkembangan Islam
Taksi sungai itu, hilir mudi membawa warga yang akan bersua dengan keluarganya.
Kendaraan roda dua pada masa itu juga minim. Jadi warga berpergian jauh menggunakan biduk ketek dan speedboat.
4. Dagang Barang
Yang terakhir ini merupakan aktivitas terbesar pada masa itu. Segala kebutuhan warga bisa di temukan di toko toko caines yang kebetulan menetap di dekat pelabuhan Muara Rupit.
Informasi yang di dapatkan, barang dagangan yang ada pada masa itu beras, gula dan keperluan rumah tangga lainnya.
Ada juga keperluan alat alat tani seperti parang, alat sadap karet, tali untuk keperluan kayu kaleng dan lainnya.
Ada juga barang dagangan peralatan mesin. Seperti peralatan mesin ketek, mesin sinso dan perlengkapan lain.
Warga membeli barang jumlahnya cukup besar. Warga biasanya membeli barang berkelompok. Alasannya ongkos ketek atau speedboat tidak terlalu mahal.
BACA JUGA:Sejarah Dukungan Palestina Dalam Sepotong Semangka, Ini Faktanya
Barang dagangan pada masa itu, rokok Gudang Garam Filter (GP) 750 rupiah, beras 600 rupiah perkilogram.
Beras pada masa itu tidak ada ukuran besar. 100 kilogram. Tidak ada merk.