BACA JUGA:Ratusan Rumah Terendam, 4 Desa di Ogan Ilir Dilanda Banjir
Kedua, Revitalisasi dan Pembangunan Kolam Retensi di sejumlah titik yang dianggap rentan potensi banjir.
Harapannya, secara bertahap permasalahan banjir di Palembang dapat terselesaikan.
Ketiga, dari sisi aturan dan kebijakan, Pemerintah Kota Palembang melalui dinas terkait harus memperketat regulasi penggunaan lahan rawa dan izin penimbunan dan sanitasi perumahan harus ada.
Keempat, meningkatkan peran serta masyarakat untuk dapat mencintai sungai, karena “Sungai adalah wajah kita bukan sampah dapur”.
BACA JUGA:Berjibaku Melawan Arus Banjir, Babinsa Kodim Muara Enim Selamatkan Petani, Begini Ceritanya
Membentuk komunitas anak-anak muda yang peduli sungai, melaksanakan terus program gotong royong yang sudah beralan.
Kegiatan ini tidak boleh berhenti karena sampah dan pendangkalan anak-anak sungai akan terus terjadi apabila kurang diperhatikan oleh kita sebagai warga Palembang.
3. PENUTUP
Sebagai Tagline dan Kesimpulan dari FGD hari ini mari kita perkenalkan sebuah Slogan: "Payo-Kito-Jago-Sungi-Kito”. “Sungiku-Sungimu, Sungi kito-Harus Cindo”.