LAHAT - Luar Biasa, apa yang dipraktekkan oleh siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 19 Lahat, karena inovasi dengan membuat ECO ENZYME berbahan baku dari sisa-sisa dapur, seperti sayuran maupun kulit buah-buahan, yang kemudian di fermentasi selama 90 hari.
"Betul, bahan bakunya mudah didapat dan ramah lingkungan, sebut saja, kulit buah yang memiliki ciri tidak keras seperti salak, kelengkeng, durian. Lalu tidak berbau seperti petai maupun jengkol atau kulit buah tipis," sebut Ketua Tim P5 SDN 19 Lahat, Yuni Ekastuti Ningsih SAg, Jumat 10 November 2023.
Dia menerangkan, pembuatan eco enzyme ini mengimplementasikan dari kurikulum merdeka. Yang mana, kreativitas dan kemandirian dari siswa dituntut.
"Limbah yang dipakai pun semuanya organik, sisa dari dapur ataupun buahan yang sudah dibuang, lalu kita sulap menjadi Eco Enzyme yang ditambah gula merah dan kulit buat minimal 5 buah serta air," sebutnya seraya menyebutkan, semakin lama didiamkan, masih kata dia, hasilnya akan baik karena tidak memiliki masa kadaluarsa, sehingga hasil yang didapat pun akan mengesankan.
BACA JUGA:Ziarah Ke Makam Pahlawan Penuh Isak Tangis Menangis, Ini Penyebabnya
Yuni menjelaskan secara umum eco enzyme bertujuan, mengurangi pemanasan global namun juga dapat memiliki nilai jual.
"Manfaatnya sendiri dapat membersihkan kerak kotoran pada peralatan dapur yang telah menahun, menghilangkan aroma tidak sedap dan membersihkan toilet, serta dapat membuat air selokan menjadi jernih. Disamping itu juga, eco enzyme dapat menyembuhkan sakit perut dan menghilangkan sariawan," papar dirinya.
Ia mengemukakan, bahkan sudah ada kelas yang masuk tahap ketiga pembuatan. Pengetahuan pembuatan Eco enzyme ini tidak hanya dilakukan di tempat dirinya mengabdi saja, tapi juga sudah berimbas ke kecamatan lainnya.
“Di SDN 19 Lahat juga sudah mulai membersihkan lantai dan toilet menggunakan eco enzyme. Sekolah lain yang mau belajar mengenai eco enzyme boleh melalui kami," harapnya.
BACA JUGA:4 Makanan Dusun Asal Lahat Goda Selera dan Khasiat Sebagai Obat, Yuk Siap Goyang Lidah!
Sementara itu, Kepala SDN 19 Lahat, Erni Trayati SPd menuturkan, kedepannya bisa menjadi sekolah inovator bagi sekolah lainnya. Selain itu juga, pembuatan eco enzyme bisa dijual belikan yang dapat menambah income sekolah dan bermanfaat bagi siswa.
“Semoga kedepan, semakin banyak inovasi yang dicetuskan dari keluarga SDN 19 Lahat, seperti produksi pupuk kompos yang telah digerakkan selama ini,” ulas dia.
Tentu saja, sambung dirinya, apa yang telah dipelajari dan diproduksi mampu menciptakan peluang usaha, yang dikelola sepenuhnya oleh pihak sekolah dalam meningkatkan produktivitasnya.
"Sejauh ini, pihaknya masih dalam tahap produksi dalam jumlah relatif sedang saja. Tidak tutup kemungkinan kelak akan kita tingkatkan secara bertahap," bebernya. *