Ja’far menjelaskan, dari 355 perkara perceraian tersebut, 264 perkara telah menapat putusan dari Pengadilan Agama Kelas II Martapura.
Dari fakta persidangan kata Ja’far, terungkap berbabagi faktor penyebab perceraian terjadi.
Salah satunya karena suami hobi main judi slot atau judi online.
Hal ini faktor penyumbang terbanyak perceraian di Kabupaten OKU Timur.
BACA JUGA:Janda Baru Di OKU Timur 2023 Menurun, Ini Jumlah Dan Penyebab Perceraian Yang Mendominasi
Akibat judi slot, terjadi perselisihan dan pertengkaran hingga berujung ke perceraian.
“Kasus judi ini paling banyak yakni 207 kasus. Akibatnya menyebabkan perselihan dan pertengkaran terus menerus hingga berujung perceraian,” paparnya.
Dari perjudian tambah Ja’far biasanya merambah ke mabuk-mabukan dan narkoba.
Lalu menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga, yang mengakibatkan pertengkaran terus menerus hingga berujung perceraian.
BACA JUGA:Jaksa Tuntut Hukuman Mati Pasutri di Muba, Terdakwa Pembunuhan Berencana Anak Tiri
Kemudian, penyebab kasus perceraian lainnya bermula salah satu pihak meninggalkan pasangannya, yakni sebanyak 27 kasus.
Selanjutnya, faktor ekonomi sebanyak 15 kasus dan murtad 1 kasus. Lalu karena hukuman penjara terdapat 2 kasus.
Ja’far menjelaskan, Pengadilan Agama sebenarnya merupakan penyelesaian terakhir.
Namun untuk menekan tingginya angka perceraian harus ada peran banyak pihak. Mulai dari pihak desa dan kecamatan hingga Pemkab OKU Timur.
BACA JUGA:Waduh! Pasutri Asal Sumut Nekat Jadi Kurir Ekstasi Berakhir di Hotel Prodeo Polrestabes Palembang
“Kami berharap, anggka perceraian di Kabupaten OKU Timur ini bisa turun. Untuk itu harus ada peran banyak pihak,” ungkapnya.