Artikel ini ditulis oleh kelompok MKWU Bahasa Indonesia yang beranggotakan Maikal Agus Riandi, Aswatul Ilham, Nazwa Fatma Jufira, Fhayzzha Adhelia Lubis, Wini Elfian dari Jurusan Ilmu Politik, Universitas Andalas dengan judul “Bentuk Ujaran Kebencian di Media Sosial”.
Konteks ujaran kebencian di media sosial yang sering kali ditemukan tergolong dalam bentuk penghinaan yang menyerang diri personal seseorang, kelompok atau komunitas masyarakat yang dibedakan berdasarkan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
Hal tersebut secara tidak langsung menyalahi dan melanggar semboyan Negara Indonesia sendiri, yang nantinya akan menimbulkan perpecahan.
Dan bahkan nanti akan muncul permusuhan serta konflik diantara masyarakat Indonesia sendiri, dikarenakan mempermasalahkan dan juga penghinaan terhadap satu sama lain yang sudah jelas saja, untuk perbedaan di Indonesia tidak perlu dipermasalahkan dan malahan harus diberdayakan karena merupakan suatu bentuk keunikan dan ciri khas bangsa Indonesia.
BACA JUGA:Tidak Hanya Rekrutmen, Polri Targetkan Zero Accident Dalam Dua Hal Ini
Ada juga ujaran kebencian di media sosial berbentuk pencemaran nama baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang dilatarbelakangi rasa tidak suka dan rasa tidak senang terhadap individu maupun kelompok tertentu.
Padahal ujaran kebencian tersebut nyatanya tidak sesuai dengan fakta dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
Biasanya pelaku melakukan hal tersebut karena iri hati dan ada sifat dengki di dalam dirinya sendiri terhadap individu maupun kelompok yang mereka tujukan.
Bentuk ujaran kebencian selanjutnya yaitu berbentuk penyebaran berita bohong (hoax), di mana saat ini sedang panas-panasnya dan sedang trendingnya, dengan berbagai bentuk berita bohong yang tidak disertakan dengan bukti nyata.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Sunscreen Spray Terbaik, Melindungi Wajah Dari Sinar UV Plusnya Bikin Glowing
BACA JUGA:Ambil Sekarang! Link DANA Kaget Gratis Terbaru Hari Ini, Satu Kali Klik Langsung Cair Tanpa Syarat
Bahkan ada pula yang bisa memberikan informasi bohong dengan sumber atau pun data sebagai bukti yang direkayasa, seolah-olah memang berita yang benar.
Tujuan dari Ujaran Kebencian di Media Sosial
Adanya ujaran kebencian di Media Sosial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok bertujuan menghasut dan menyulut kebencian terhadap suatu individu maupun kelompok masyarakat, yang didasarkan atas rasa tidak suka, iri, dengki dan lain sebagainya, yang tidak disampaikan secara langsung, namun berbentuk ujaran ataupun fitnah.