Berbicara mengenai omset, sambung Yuri, bervariasi tergantung dari pesanan.
Terkadang ramai bahkan ada sampai seharian tidak ada satupun orderan.
Namun dia bersama adiknya menjalani dengan ikhlas dan sabar.
BACA JUGA:Cara Hasilkan Cuan Lewat Bantuan Ternak Sapi, Pemdes Nanjungan Lahat Lakukan Ini
“Istri dan anak berada di desa, kalau mau pulang mesti melihat isi tabungan cukup atau tidak," terangnya.
Dia menuturkan, kendatipun dewasa ini zaman telah berubah, apalagi teknologi semakin canggih akan tetapi profesi yang diturunkan dari nenek buyut ini tidak akan ditinggalkan.
"Sebab kami mencari rezeki dari kepandaian ini, selain itu tidak ada lagi,” ucap Yuri.
“Mudah-mudahan orderan terus mengalir dan usaha ini terus berlanjut," tukas Yuri.
BACA JUGA:Duku Komering Asal OKU Timur Sudah Miliki Sertifikat Hak Paten Dari Menteri
Sementara itu, Lurah Pasar Baru, Rohim mengaku memang sudah lama mengetahui adanya pandai besi di wilayah kerjanya.
Dan memang menjadi satu-satunya yang ada sekarang ini.
"Walaupun zaman millenial tapi usaha tersebut sama sekali tidak terkikis sedikit pun, bahkan semakin, eksis banyak warga membuat pisau, parang ataupun lainnya," imbuh Rohim.
Terpisah, Sanusi, salah satu warga mengaku kalau ingin membuat pisau selalu menggunakan jasa mereka.
BACA JUGA:Yang Penasaran? Begini Cara Membuat Kue Jalat, Jajanan Khas Ogan Ilir
"Selain harga bersahabat, hasilnya pun cukup memuaskan bahkan lebih bagus dibuat dari peralatan pabrik," ulasnya.
Dari sinilah, terang dirinya, banyak masyarakat dan tetangga mendatangi mereka, dan meminta berbagai macam produk hasil buah tangan.