Dinas TPHP Lahat Terus Kembangkan Teknologi Hidroponik untuk Tanaman Sayuran, Lihat dari Dekat Yuk

Sabtu 15 Jun 2024 - 18:31 WIB
Reporter : Bernat
Editor : Bernat

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Terobosan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Lahat, patut diacungi jempol.

Pasalnya mereka terus mengembangkan teknologi sistem hidroponik, yang diterapkan pada tanaman sayuran.

"Awalnya kita uji coba di halaman kantor saja, setelah membuahkan hasil barulah kita kerjakan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP)," sebut Kepala Dinas TPHP Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana, Dian Iskandar, Sabtu 15 Juni 2024.

Ia menyebutkan, jenis sayuran yang ditanam antara lain, pakcoy, seledri dan selada caipira. Yang memang sangat mudah beradaptasi dengan penerapan konsep yang digunakan.

BACA JUGA:7 Fraksi DPRD Lahat Setujui LKPJ Bupati Lahat APBD 2023, Ini Kata Kepala Daerah

BACA JUGA:Pj Bupati Lahat Kick-Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, Begini Katanya

"Alhamdulillah, kini penerapannya sendiri telah dilakukan di BPP Pulau Pinang, Merapi Timur dan Gumay Talang dan terbaru di kelompok tani (Koptan) asal Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat," urai dirinya.

Dia mengemukakan, proses serta mekanismenya pun tidak rumit, bahkan waktu panen pun tidak membutuhkan jangka lama.

"Untuk pakcoy dan selada bisa dipanen jika telah masuk 30 hari, sedangkan seledri baru diproduksi kisaran 60 hari," terang Dian Iskandar.

Dirinya menuturkan, proses dari penanaman bibit ke dalam wadah yang sudah disediakan tidak rumit, begitu pula dengan cara kerja alatnya.

BACA JUGA:Kapolres Lahat dan Forkopimda Jalan Sehat Bareng, Peringati HUT Bhayangkara ke 78 Tahun, Ini Katanya

BACA JUGA:JPU Lahat Tuntut Terdakwa 13 Tahun Penjara, Denda Rp 150 Juta Subsider 6 Bulan, Warning Para Predator Anak

"Terpenting perlu di perhatikan adalah asupan pupuk maupun air yang cukup, disesuaikan dengan masa jangka panennya terpenting sehat dan bergizi," imbau dia.

Sejauh ini, masih jelasnya, 3 jenis sayuran tersebut baru sebatas dikonsumsi secara internal saja, belum diperjual belikan ke pasaran.

"Intinya kita tidak perlu lagi membeli sayuran di pasaran, yang mana, pola pikir selama ini konsumtif diubah menjadi produktif secara lambat laun," harap dirinya.

Kategori :