Dengan hadirnya televisi, para politisi semakin mudah untuk berkampanye.
Televisi dapat menghadirkan audio dan visual yang dapat dimanipulasi sedemikian rupa, serta dapat menjangkau khalayak yang sangat luas.
Dampak dari audio dan visual tersebut bukan main. Ia dapat membentuk citra baik para politisi, dan menyampaikan visi misi mereka dengan baik, dibandingkan dengan saat mereka hanya berbicara di lapangan.
Keuntungan kampanye politik menggunakan televisi:
BACA JUGA:Arkhan Kaka, Sang Pencetak Sejarah Sekali Lagi Selamatkan Indonesia dari Kekalahan
Dapat menjangkau khalayak yang sangat luas. Menurut data dari Nielsen (2023), Jumlah penonton televisi di perkotaan seluruh Indonesia mencapai 130 juta.
Lebih efektif dibandingkan kampanye di lapangan. Televisi dapat menampilkan audio dan visual yang telah dimanipulasi, seperti iklan.
Hal ini menyebabkan komunikasi lebih efektif dibandingkan berkampanye menggunakan pamflet atau mengumbar janji di tengah masyarakat.
Televisi dipercaya oleh masyarakat. Televisi pastilah dinaungi lembaga penyiaran resmi.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Dia 7 Manfaat Mentimun Bagi Kecantikan Kaum Hawa
Seluruh hal yang ditayangkan di televisi pasti melalui pemrosesan yang sangat panjang sebelum ditayangkan, sehingga masyarakat dapat percaya tayangan yang ada di televisi.
Hasil survei KPU (2014) menyatakan bahwa usia rata-rata pemilih pada pemilu 2014 adalah 26 sampai dengan 55 tahun (71,5%). Sementara, sisanya sebanyak 19,2% berusia lebih tinggi dari 55 tahun.
Dapat kita lihat bahwa penargetan audiens iklan kampanye politik di televisi adalah orang dewasa sampai dengan orang tua.
Sebagai contoh, dahulu waktu saya masih kecil, saya belum paham tentang politik. Waktu itu tahun 2014, dan saya melihat iklan kampanye Jokowi dan Prabowo saat pilpres.
BACA JUGA:Bukti TNI AD Ada di Tengah Masyarakat, Prajurit Kodim Lampung Selatan Ini Bantu Warga Bangun Rumah
Saat melihat iklan Jokowi, saya langsung merasa bahwa Jokowi adalah seorang yang sangat baik dan merakyat.