Televisi dan Media Sosial: Mana yang Lebih Efektif Untuk Berkampanye Politik di Era Modern Ini?

Selasa 14 Nov 2023 - 12:51 WIB
Editor : Trisno Rusli

Dengan nada bicaranya yang halus, gaya berpakaiannya yang sederhana, murah senyum, serta visual yang ditampilkan saat ia blusukan semakin memperkuat keyakinan saya.

Ini menunjukkan bahwa kombinasi antara strategi komunikasi yang baik dengan kekuatan media televisi akan menghasilkan dampak positif yang sangat besar terhadap kampanye politik.

Media Sosial: Revolusi Kampanye Politik di Era Digital

BACA JUGA:Kontingen KKI DOJO Prabumulih Sabet Juara 2 Umum Piala Kemenpora 2023, Ini Kiat Kemenangannya

Munculnya media sosial telah menyebabkan kampanye politik mengalami revolusi. Platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah menjadi alat yang sangat penting bagi para kandidat untuk terhubung dengan pemilih.

Keuntungan kampanye politik menggunakan media sosial:

Biaya yang murah dan kemudahan kampanye. Kampanye di media sosial sangat mudah dilakukan dengan biaya yang lebih kecil dibandingkan di televisi.

Para kandidat hanya perlu memposting kampanye mereka di akun media sosial.

BACA JUGA:Apel 3 Pilar, Danramil Way Bungur Tekankan Netralitas TNI AD Jelang Pemilu 2024

Menjangkau khalayak yang sangat luas. Pengguna media sosial bukan hanya orang dewasa, bahkan anak muda dan orang tua pun banyak yang menggunakannya.

Jangkauannya juga meliputi seluruh Indonesia. Banyak anak muda yang menggunakan media sosial. Menurut data KPU, pemilih pada Pemilu 2024 didominasi oleh anak muda (60%).

Interaksi langsung dengan masyarakat. Para politisi dapat berinteraksi dengan masyarakat melalui komentar, chat, bahkan live streaming.

Tantangan kampanye politik menggunakan media sosial:

BACA JUGA:Eks Kadishub Prabumulih Ditetapkan Tersangka Korupsi SPJ Fiktif, Ini Kata Kejari

Rentan akan hoax. Media sosial bersifat anonim karena siapa saja bisa menggunakannya.

Pasti ada oknum-oknum tertentu yang akan melakukan penyebaran hoax politik.

Kategori :