LAHAT, KORANPALPRES.COM - Memasuki Juli 2024 ini artinya sudah musim kemarau atau panas, yang mana, sangat rawan akan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Nah, Pj Bupati Lahat, Imam Pasli SSTP Msi meminta kepada Camat, Koramil serta Polsek untuk dapat saling bahu membahu melakukan mitigasi titik-titik rawan karhutla.
"Berdasarkan data pada 2022 dan 2023 ada beberapa daerah yang secara terus menerus terjadi kebakaran, untuk itulah di 2024 ini apakah terjadinya nanti pada tempat yang sama atau pindah," jelasnya, Selasa 30 Juli 2024.
Ia menerangkan, prakiraan yang telah dikeluarkan oleh BMKG selama sebulan kedepan tidak akan ada hujan yang turun, jadi bisa dibayangkan dampak yang akan terjadi.
BACA JUGA:Heboh! Kejari Lahat Tetapkan Satu Tersangka Baru Korupsi Dana Rp 800 Juta, Ini Sosoknya
BACA JUGA:Maraknya Judi Online, Ini Langkah Tegas yang Dilakukan Anggota Babinsa Koramil 405-12 Kota Lahat
"Oleh karenanya nanti kami mohon kepada satuan-satuan yang berada di gardan depan, baik Camat, Danramil dan Kapolsek untuk dapat memetakan wilayah-wilayah rawan kebakaran hutan yang ada di wilayah masing-masing," imbaunya.
Disamping itu, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang larangan membuka lahan dengan cara dibakar, guna meminimalisir terjadinya karhutla di wilayah masing-masing.
"Tolong dilihat datanya di mana daerah yang pada waktu 2023 yang lalu adanya karhutla, termasuk di 2022 apakah pola ini berulang ataukah tidak.
Oleh karena itu dengan kita mengetahui datanya tidak akan terjadi lagi hal tersebut di tahun 2024," jelas dirinya.
BACA JUGA:Luar Biasa! Siswa TK Nusa Indah Lahat Dikenalkan Warna Dasar, Hasilnya Menakjubkan
BACA JUGA:SELAMAT! 2 Siswa Lahat Cetak Sejarah di Paskibraka Provinsi Sumsel, Ini Kata Pj Bupati
Ia menuturkan, cek data-datanya yang ada kemudian juga dalam rangka mengatasinya ini, tentunya pemerintah tidak bisa bekerja sendirian jadi semuanya harus saling berkoordinasi dan berkomunikasi.
"Tolong kepada teman-teman jajaran OPD di Kabupaten Lahat agar dapat mempersiapkan skenario situasi terburuknya, seperti apa karena ada hal-hal tertentu yang di luar batas kemampuan kita," imbau Imam Pasli.
Dirinya menyebutkan, contoh listrik mati yang memang bukan di kewenangan, tetapi setidaknya sudah punya langkah antisipasinya.