PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Saat ini pengerjaan Jalan Tol Jambi-Palembang, seksi tiga Betung-Tempino terus dikebut.
Memiliki panjang 169,9 km, ruas tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) diharapkan selesai dalam waktu dekat.
Ada fakta menarik yang belum banyak diketahui dalam pengerjaan sesi tiga sepanjang 33 km ini. Yakni adanya pengunaan yang menggunakan Geofoam di pembangunan beberapa ratus meter dari ruas tersebut.
Diketahui geofoam adalah bahan material pengganti tanah yang dipasang 200 m dari arah Jambi menuju Palembang, dan 200 m dari arah Palembang menuju Jambi, tepatnya di km 141.
BACA JUGA:Jalan Tol Trans Sumatera Ekspansi ke Kepulauan Riau dan Lampung, Simak Progres Terbarunya di Sini!
Dalam pelaksanaan pembangunan jalan tol, ini merupakan kali kedua geofoam digunakan.
Sebelum ini jalan tol pertama yang menggunakan geofoam adalah jalan tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu).
"Pengunaan geofoam ini yang kedua kali. Yang pertama tol Cisumdawu," kata Kasatker PJBH Provinsi Jambi Benny Christiawan.
Penggunaan geofoam ini disebabkan terdapat bagian tanah yang labil berair, sehingga tidak bisa ditangani dengan urugan atau konstruksi biasa.
Itulah sebabnya tujuan penggunaan geofoam pada Tol Jambi-Betung ini dilakukan.
Benny menerangkan geofoam merupakan material expanded polystyrene berupa high density polysturene yang berbentuk balok-balok berbobot ringan. Hal itu dan tidak mengubah kekuatan jalan yang sedang dibangun.
Menurut Benny, di luar negeri teknologi geofoam ini sudah biasa dipakai, terutama dalam menangani lapisan tanah yang labil.
Geofoam sendiri sanggup digunakan untuk keperluan konstruksi berat, tahan lama. Selain itu umur pemakaian sangat panjang.
BACA JUGA:Update Proyek Jalan Tol Bengkulu-Sumatera Selatan, Lanjut Seksi 2 Rampung 2025