LAHAT, KORANPALPRES.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat melalui Dinas Kesehatan melaunching Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam rangka Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Polio Tahun 2024.
Plh Kadinkes Kabupaten Lahat, H Ubaidillah SKM MKes didampingi Kabid P2P, Aiwa Marlina SKM MM mengungkapkan, PIN polio akan dilaksanakan dalam 2 putaran (dosis).
Putaran 1 telah dilaksanakan pada tanggal 23-29 Juli 2024 dan 5 hari sweeping. Hasil capaiannya yaitu 102 persen.
Kini masuk pada putaran ke 2 saat ini sedang berlangsung dari tanggal 12-18 Agustus, tentunya targetnya menyentuh 100 persen.
BACA JUGA:Dinkes Lahat Targetkan Bayi Baru Lahir Langsung Dapat PIN Polio, Ini Kata Kabid P2P
BACA JUGA:KEREN, Dinkes Lahat Sediakan Ruangan Khusus Ibu Menyusui Lho, Ini Kata Kadinkes
"Imunisasi Pin Polio putaran ke 2 ini segera kita realisasikan bersama di Kabupaten Lahat di bantu Forkopimda, TP PKK, Organisasi Profesi agar memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan petugas di lapangan untuk memastikan para orang tua membawa anaknya ke Posyandu, PAUD/TK dan SD atau ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar mendapatkan imunisasi polio," jelas H Ubaidillah, Kamis 15 Agustus 2024.
Berdasarkan data di atas, masih terangnya, untuk membantu anak-anak di Kabupaten Lahat, jangan sampai dari mereka yang tidak mendapatkan vaksin ini.
"Saya mengharapkan kepada seluruh petugas kesehatan dapat melakukan upaya komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat serta memantau status imunisasi setiap sasaran yang ada di wilayah kerjanya, untuk memastikan setiap sasaran mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan yang dianjurkan," tegasnya.
Pj Bupati Lahat, Imam Pasli SSTP Msi menuturkan, Polio adalah penyakit menular yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik.
BACA JUGA:Dinkes Lahat Sidak 2 Pasar Tradisional dan Ambil Sampel Mamin, Kira-kira Buat Apa Ya
BACA JUGA:Antisipasi Wabah DBD Merebak! Pemdes Sukanegara dan Dinkes Lahat Lakukan Ini
Sehingga penderita akan mengalami kelumpuhan bahkan bisa berujung fase kematian.
Polio juga menyebabkan kecacatan permanen, satu anak terinfeksi polio satu negara beresiko terinfeksi dan polio juga tidak ada obatnya.
“Perlu dilakukan upaya masif dengan cakupan tinggi dan merata untuk memutus transmisi virus polio. Seperti yang kita ketahui, imunisasi adalah suatu upaya pembentukan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit, upaya terbaik untuk melindungi buah hati dari penyakit lumpuh kayu,” ulasnya.