Lowongan kerja yang asli biasanya akan memberikan informasi yang jelas tentang proses seleksi yang akan kamu lalui, seperti tahapan wawancara, tes keterampilan, atau penilaian lainnya.
Jika kamu menemukan lowongan kerja yang tidak menjelaskan proses seleksi dengan detail atau tidak menyebutkan tahapan-tahapan yang akan kamu lalui, itu bisa menjadi tanda bahwa lowongan tersebut tidak asli.
Perusahaan yang profesional dan jujur akan selalu transparan tentang proses seleksi mereka dan memberikan informasi yang jelas kepada calon pelamar.
BACA JUGA:Kejar! Tim Gabungan Polres Ogan Ilir Buru Pelaku Perampokan dan Penembakan
Mereka akan menjelaskan dengan detail tentang tahapan seleksi, seperti tes tertulis, wawancara, dan tes psikologi, serta memberikan informasi tentang jangka waktu proses seleksi.
5. Permintaan Data Pribadi dan Biaya Pendaftaran
Sebagian besar perusahaan yang sah tidak akan meminta data pribadi dari para pelamar pada tahap awal pendaftaran.
Jika sebuah lowongan kerja meminta informasi seperti nomor KTP, nomor rekening bank, atau informasi pribadi lainnya sebelum kamu diwawancarai, itu bisa menjadi indikasi bahwa lowongan tersebut tidak asli.
BACA JUGA:SIM Format Baru Mulai Berlaku 2024, Ini Perbedaannya dengan yang Lama
Waspadai juga jika diminta membayar sejumlah uang sebagai biaya pendaftaran atau biaya lainnya untuk mengikuti proses seleksi.
Mencari pekerjaan memang menantang, apalagi di era digital yang dipenuhi dengan berbagai peluang, namun juga risiko penipuan.
Dengan memahami tanda-tanda lowongan kerja palsu, kamu dapat meminimalisir risiko dan fokus pada peluang yang benar-benar nyata.
Sebelum kamu memutuskan untuk melamar pekerjaan, pastikan kamu teliti dan cermat.