PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Terungkap kematian dari remaja perempuan yang merupakan seorang pelajar kelas 2 salah satu SMP di Kota Palembang Ayu Anggraini (14) warga Jalan Sinaraga, Kecamatan Kemuning Palembang akibat kekurangan oksigen berat atau asfiksia.
Pelajar SMP ini ditemukan dalam meninggal dunia di TPU Talang Kerikil yang beralamat di Jalan Sinaraga, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami Palembang, Ahad 1 September 2024 sekira pukul 16.00 WIB.
Kekurangan oksigen berat atau asfiksia yang mengakibatkan korban meninggal diungkapkan langsung oleh Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, dr. Indra Nasution, Senin 2 September 2024.
"Kita telah melakukan otopsi terhadap jenazah korban yang ditemukan meninggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tersebut," ujarnya.
BACA JUGA:Warga Komplek TPU Talang Kerikil Palembang Digegerkan Penemuan Remaja Perempuan, Berikut Kondisinya
BACA JUGA:Waduh! Gara-gara Mobil Muatan Besar Melintas Dalam Kota, Gerbang Gapura Masuk Kota Prabumulih Hancur
Dimana korban meninggal akibat dari kekurangan oksigen berat atau asfiksia. Sementara adanya buih halus yang ada di mulut korban merupakan gejala dari asfiksia.
"Kita dapat melihat dari pemeriksaan terhadap jenazah korban ini, yang memiliki gejala mengeluarkan buih dari hidung dan mulut, yang menadakan korban kekurangan oksigen berat," ungkapnya.
Bahkan ia mengungkapan, bahwa terdapat kekerasan yang dialami korban di bagian lehernya. "Kita mendapatkan adanya kekerasan pada benda tumpul di bagian leher korban," terangnya.
Kemungkinan adanya tanda-tanda dicetik, ia mengaku tidak menutup kemungkinan karena hal tersebut bisa menjadi penyebabnya.
BACA JUGA:Sekalipun Dipanggil Timnas Indonesia, Elkan Baggott Takkan Datang, Ini Alasannya
BACA JUGA:Oknum Siswi Pelaku Perundungan Dituntut Ringan, Orang Tua Korban: Mana Keadilan untuk Putri Saya?
Tapi disini kita menemukan bahwa tidak adanya tanda perlawanan dari jenazah korban ini. "Tapi setelah kita melakukan pemeriksaan dalam, kita mendapatkan adanya kekerasan benda tumpul pada leher yang bisa jadi itu karena dicekik," tambahnya.
Tapi pihaknya menemukan tidak adanya perlawanan dari korban, sedangkan untuk kekerasan seksual terhadap korban sendiri, pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut.
"Untuk saat ini masih dalam pemeriksaan mengenai hal tersebut, untuk saat ini kita belum bisa memastikannya apakah benar adanya indikasi pemerkosaan," terangnya.