KAYUAGUNG, KORANPALPRES.COM – Musim kemarau rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Bahkan Karhutla terus terjadi memasuki puncak musim kemarau dan puncak musim kemarau yaitu di Agustus dan September 2024.
Seperti Karhutla terjadi di Desa Kayu Labu, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten OKI. Adapun luasan lahan yang terjadi Karhutla mencapai 5 hektare hingga lebih.
Karhutla yang terjadi ini adalah lahan gambut milik masyarakat. Sehingga saat sulit dipadamkan apabila telah terbakar.
BACA JUGA:Pertamina Kolaborasi Bersama Manggala Agni Gelar Edukasi Karhutla untuk Masyarakat Ogan Ilir
"Iya ada Karhutla di Desa Kayu Labu Kecamatan Petir, Karhutla ini sudah terjadi selama 2 hari dan baru bisa dipadamkan oleh personel abungan kemarin," kata Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP.
Dijelaskan Ka Daops, Karhutla yang terjadi ini lahan gambut sehingga dalam hal pemadamanya sulit. Karena api di permukaan memang padam, tetapi adanya hembusan angin dan api hidup kembali dari dibagian dalam gambut.
"Di lahan gambut yang terbakar banyak vegetasi tegakan gelam, belidang dan semak belukar," ungkap Edi, Kamis 5 September 2024.
Lalu, lanjutnya, dalam pemadaman yaitu personel gabungan Manggala Agni, Polri, TNI juga ada BPBD dan masyarakat peduli api (MPA). pemadaman kelar Rabu 4 September 2024 kemarin. Dimana mulai terbakar di Rabu 3 September 2024.
BACA JUGA:Beginilah Aksi Danrem Gapu Terjun Langsung Bersama Satgas Karhutla di daerah HLG Londrang
Dimana lahan gambut, sambungnya, kalau sudah terbakar jarang satu hari padam. Beruntung berhasil dipadamkan selama 2 hari. Ini karena Karhutla nya masih bagian permukaan.
"Untuk lahan yang terbakar mencapai 5 hektar hingga lebih, semua peralatan dikerahkan dalam pemadaman hingga berhasil padam," terang Kadaops.
Dikatakan Edi, sumber air dalam pemadaman yaitu kanal-kanal. Untuk peralatan berupa Mesin Pompa Mini striker 1 unit. Mesin Pompa Mark 3 1 unit. Lalu Mesin Robin : 1 unit.
Kemudian untuk kendaraan yaitu menurunkan kendaraan roda 2 sebanyak 5 unit. Kendaraan roda 4 Triton sebanyak 1 unit. Semua personel gabungan berjibaku memadamkan hingga bisa padam.
BACA JUGA:Darurat Karhutla Intai Sumsel! 1.721 Hotspot Mulai Bermunculan, Ternyata ini 2 Penyebabnya