Sumber Inspirasi! Lika-Liku Perjuangan Kondektur Bus Kota Palembang jadi Guru Besar Universitas Sriwijaya

Sabtu 07 Sep 2024 - 13:18 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Putra pasangan H Abu Daud dan Hj Sri Utami ini menuturkan, mimpi merupakan kunci utama untuk maju. 

BACA JUGA:Guru Besar Unpad Sentil Politik Dinasti dan Politik Aji Mumpung: Demokrasi Rasa Dinasti

BACA JUGA:Para Rektor Ini Guru Besar yang Tidak Mau Cantumkan Gelar di Dokumen Selain Urusan Akademik

"Pertama, jangan takut untuk bermimpi, karena ketika kita tidak punya mimpi untuk masa depan, saat itulah keinginan kita untuk maju itu tidak ada dorongannya," tutur Iskhaq dalam Webinar SEVIMA, Selasa, 3 September 2024.

Perjalanan hidup Iskhaq yang penuh perjuangan dimulai sejak ia masih kecil. 

Tinggal di desa terpencil, Icak—nama panggilan masa kecil—baru merasakan listrik ketika dia duduk di kelas 2 SD. 

Hal itu pun terjadi berkat seorang juragan yang membeli mesin diesel untuk mengalirkan listrik ke seluruh desa dengan iuran tertentu. 

BACA JUGA:Jadi Negara dengan Jumlah Narapidana Tertinggi ke-7 Dunia, Guru Besar UIN Raden Fatah Beri Solusi Ini!

BACA JUGA:9 Guru Besar UIN Raden Fatah Resmi Dikukuhkan, Salah Satu Bikin SMB IV Bangga, Siapa Ya?

Baru pada tahun 1991, listrik dari PLN masuk ke desanya. 

Meski hidup dalam keterbatasan, hal tersebut justru membuat Iskhaq semakin gigih dalam meraih impian, menjadikannya sosok yang inspiratif bagi banyak orang.

Jadi Kondektur Bus Demi Bertahan Hidup

Demi meraih cita-citanya, Iskhaq merantau ke Palembang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. 

BACA JUGA:Menuju World Class University, Universitas Hindu Negeri Kukuhkan Guru Besar ke-20

BACA JUGA:UIN Raden Fatah Tambah Profesor Baru, Program Percepatan Guru Besar Terus Bergulir

Di sinilah perjuangan hidupnya semakin diuji. 

Kategori :