Kolaborasi ini jelas dia, bertujuan memenuhi kebutuhan pekerja bersertifikasi di proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan swasta.
Kerja sama ini menjadi penting mengingat tingginya permintaan pekerja bersertifikasi di sektor swasta, termasuk perumahan dan proyek infrastruktur lainnya yang berkembang pesat.
Selain memberikan sertifikasi sambung Nyiayu, program MPI juga berfokus pada edukasi tentang cara aplikasi yang tepat kepada para pekerja konstruksi.
BACA JUGA:Pj Bupati Muba H Sandi Siap Sukseskan Pilkada 2024 Usai Dapat Arahan Presiden Jokowi di IKN
Edukasi ini mencakup teknik aplikasi yang benar untuk struktur dan dinding bangunan sesuai standar SKKNI Bangunan Gedung yang dicanangkan oleh PUPR.
Hal tersebut dibandingkan dengan kebiasaan dan parameter dari pekerja konstruksi Indonesia saat ini yang beragam.
Misalnya, perbedaan dalam cara pencampuran dan pengadukan yang benar, teknik dan cara pengaplikasian plester dan acian yang benar.
Sehingga hasil akhirnya memenuhi standar yang telah ditentukan, dan menciptakan bangunan yang lebih berkualitas.
BACA JUGA:Mantap! 18 Unit SPKLU PLN Siap Layani Kendaraan Listrik HUT RI ke 79 di IKN
BACA JUGA:3 Infrastruktur Kelistrikan IKN Rampung, Strategi Menuju Forest City
Pekerja konstruksi di proyek IKN diakui Nyiayu, masih banyak yang berasal dari Pulau Jawa.
Hal itu pula yang mendasari Semen Merah Putih untuk mulai program MPI dari pulau Jawa.
Sebagai langkah berikutnya timpal dia, program MPI akan berlanjut ke Kalimantan dan Sumatera.
“Ini adalah upaya kami untuk memastikan proyek strategis nasional, termasuk salah satunya IKN, dapat dibangun dengan kualitas terbaik,” tegasnya.
BACA JUGA:Jembatan Pulau Balang Resmi Beroperasi: Infrastruktur Strategis IKN dengan Investasi Rp1,43 Triliun