Ia juga memastikan bahwa pemberantasan yang dilakukan tidak hanya sosialisasi saja tapi juga mengandeng semua pihak.
Hal ini karena tugas dan tanggung jawab ini bukan semata-mata diperuntukan bagi BNNP maupun aparat kepolisian.
Tapi juga semua elemen masyarakat, seperti individu, keluarga, Lembaga Pendidikan hingga kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.
BACA JUGA:Bapenda Imbau Warga Bayar PBB Tepat Waktu, Catat Batas Jatuh Tempo Pembayaran
BACA JUGA:Pemkot Sudah Layani 87 Perkara Bantuan Hukum Gratis, Ini Cara Dapat Layanannya
Sehingga untuk memutus mata rantai penyebaran narkoba ini harus adanya kerja sama semua pihak untuk melakukan kegiatan pencegahan dengan melakukan pendekatan dan pemberikan pencerahan kepada masyarakat.
Apalagi generasi muda perlu mengembangkan potensi dan mengaktualisasikan diri dnegna melakukan sejumlah kegiatan yang positif.
Seperti membentuk organisasi yang peduli dengan bahaya tentang narkoba, memberikan sikap inisiatif dan kreatif, bahkan harus berani menolak ajakan teman yang bersifat negative.
"Dimana kita ketahui semua elemen tidak terlepas dari ancaman narkoba yang tidak memandang umur, profesi maupun jabatan," ungkapnya.
BACA JUGA:Akbar Alfaro Dukung Penuh Ratu Dewa-Prima Salam di Pilwako 2024
Untuk itu, mari bersama-sama memerangi narkoba, dengan harus semua orang sadar mengenai hal itu dengan ikut berperan aktif.
"Menurut kita masyarakat juga bisa melakukan pencegahan dengan cara menyebarluaskan mengenai bahaya narkoba ini dari lingkungan terpencil hingga bahkan lainnya," tambahnya.
Hal ini agar generasi muda Indonesia, khsusnya di Sumsel berkualitas dan sehat tanpa adanya narkoba menghantui mereka.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan skrining tes narkoba terhadap 46 peserta. Dengan hasil pemeriksaan semua peserta mengindikasikan negatif.