Einstein Pertanian Sumsel Ciptakan Penawar Penyakit Tanaman Karet, Sayangnya Belum Bisa Edar, Karena…

Senin 16 Sep 2024 - 22:01 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Dia membenarkan bahwa gejala awal penyakit gugur daun ini ditemukan di daun karet. 

Misalnya ditemukan bintik coklat pada daun muda. 

Selanjutnya berkembang menjadi bercak coklat tua kemerahan. 

BACA JUGA:Cerita Petani Karet Di Muratara 10 Tahun Bertahan Dengan Harga Murah

BACA JUGA:Setali Tiga Uang dengan Merapi Selatan, Masyarakat Merapi Barat Lahat Dominan Berkebun Karet

Lalu, sebagian ranting karet mengering mati dan tajuk tanaman meranggas berkurang 50 persen. 

Selebihnya, produksi getah karet perlahan menurun sampai 45 persen lebih. 

Lama kelamaan daun akan terus memerah dan pohon karet akan kering dan mati. 

“Saya dan bapak menemukan bahwa daun karet gugur tersebut hanya dampak dari sakit karet yang sesungguhnya bermula di akar lalu menjalar ke bagian lain,” timpal Azka yang mendalami karet di skripsi dan tesisnya.  

BACA JUGA:50 Persen Warga Merapi Selatan Lahat Berkebun Karet, Selebihnya Berbagi Rata Kopi dan Sawit

BACA JUGA:Mirip 3 Tetangganya, Mayoritas Pekebun Kikim Barat Pilih Kelapa Sawit dan Karet

Muslim yang sangat paham dengan rekayasa genetik tumbuhan secara otodidak, dibantu sang putri yang menggunakan pendekatan ilmiah. 

Mulai mengadakan percobaan produk yang dibuatnya berkali-kali pada karet yang kena sakit daun gugur.

Produk yang Muslim buat bersama putrinya merupakan produk multifungsi. 

Pada intinya kata Muslim, produk ini untuk pembenahan tanah cair di sekitar akar karet. 

BACA JUGA:Walau Harganya Fluktuatif, Pekebun Kikim Tengah Lahat Setia Tanam Kelapa Sawit dan Karet

Kategori :