Kesadaran ini harus ditanamkan di setiap elemen bangsa, terutama generasi muda yang akan memimpin masa depan.
Namun, realitas hari ini menunjukkan bahwa krisis identitas di kalangan generasi muda semakin nyata.
Hal ini terbukti dengan meningkatnya kenakalan remaja yang diakibatkan oleh lemahnya kontrol diri dalam membedakan yang benar dan salah.
Pengaruh budaya luar, seperti tren musik pop Korea, drama Korea, hingga makanan Korea, semakin mendominasi di kalangan anak muda. Sementara itu, budaya tradisional Indonesia mulai dilupakan.
Ini adalah tanda bahwa kita sedang menghadapi tantangan serius dalam menjaga warisan budaya kita.
Untuk itu, organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda di desa-desa.
Di Desa Sungai Rengas I, Kecamatan Payaraman, Sumatera Selatan, Karang Taruna berusaha aktif menjaga generasi muda agar tidak terbawa arus negatif globalisasi.
Melalui berbagai kegiatan yang kolaboratif, mereka menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan gotong royong sebagai warisan budaya yang harus dijaga.
Salah satu kegiatan yang menonjol dalam program pengabdian masyarakat di desa ini adalah bedah film Jendral Soedirman. Film ini dipilih karena relevansinya dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air.
BACA JUGA:Jelang SULE-IC FKIP Unsri Tahun 2024, Sekda Edward Candra Beri Komentar Mengejutkan
Setelah menyaksikan film, para peserta diberikan pemahaman tentang empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.