BACA JUGA:Kian Marak! Mahasiswa Universitas Andalas Beri Solusi Jitu Atasi Perilaku Seksual Menyimpang
Oleh karena itu, pemanfaatan platform ini sebagai alat pendidikan politik sangat efektif.
Kebijakan publik, isu-isu terkini, dan informasi mengenai pemilu bisa disebarluaskan melalui sosmed, mengajak mereka untuk mendiskusikan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik.
4. Program Volunteering dan Keterlibatan Komunitas
Mengajak generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan politik di komunitasnya juga merupakan langkah yang efektif.
Kegiatan seperti pengorganisasian diskusi publik, partisipasi dalam kampanye pemilu, dan program advocacy dapat memberikan pengalaman langsung dan meningkatkan rasa memiliki terhadap proses demokrasi.
5. Kolaborasi dengan LSM
Lembaga Swadaya Masyarakat atau LSM memiliki peran yang penting dalam pendidikan politik.
Kerja sama antara sekolah, universitas, dan LSM dapat menciptakan program-program inovatif yang mendidik generasi muda tentang politik dan keterlibatan dalam pemilu secara lebih mendalam.
BACA JUGA:Hak Tolak Wartawan! Mahasiswa Universitas Andalas: Kuasa Absolut Sembunyikan Identitas Narasumber
Untuk mendorong partisipasi pemilih di kalangan generasi muda, penting juga untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mereka untuk memberikan suara.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemilu, ketidakpuasan terhadap calon atau partai politik, serta rasa skeptis terhadap sistem politik dapat menjadi penghalang.
Maka dari itu, setelah upaya pendidikan politik dilakukan, diperlukan juga survei atau penelitian untuk mengukur perubahan sikap dan partisipasi di kalangan generasi muda.
Dengan mendapatkan data yang akurat, pihak-pihak terkait dapat melakukan evaluasi dan perbaikan untuk program-program pendidikan politik yang ada.
BACA JUGA:PENTING! Mahasiswa Universitas Andalas Bagi 4 Tips Dasar Kesiapsiagaan Sebelum Terjadi Bencana Alam