Limbah ternak saat ini menjadi masalah dalam proses pemeliharaan ternak dan lingkungan sehingga perlu dikelola secara tuntas dan tidak meninggalkan bekas (zero waste).
Penanganan untuk pengelolaan limbah ternak diarahkan pada proses aerob dan anaerob yang multiguna untuk produk mendapatkan yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan dengan tetap mengkaji dari segi ekonomisnya.
Kajian dan aspek sosial dengan memperhatikan dampak ekonomi dari adanya pengembangan biogas tersebut.
2. Pupuk Organik
BACA JUGA:Pengaruh Aplikasi Tiktok di Lingkungan Kampus, Mahasiswa Unand Beri Fakta Menggegerkan ini
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia.
Pupuk organik dibuat dari berbagai jenis bahan organik yang berbeda sifat dan karakteristiknya.
Sumber bahan organik antara lain sampah organik rumah tangga, tanaman legume kacang-kacangan, kotoran dan urine hewan (sapi, kambing, ayam atau domba).
Sisa panen dari produk pertanian seperti jerami padi, tongkol jagung, sabut kelapa, tandan kosong sawit serta sisa panen kakao dapat dipakai sebagai bahan pupuk organik.
BACA JUGA:Ga Neko-Neko! Mahasiswa Unand Beber Media Sosial Efektif Meningkatkan Kesadaran Hukum Warga +62
Bahan pembuatan pupuk organik lainnya dapat diperoleh dari limbah rumah pemotongan hewan ternak, limbah perikanan serta sampah organik.
Pemakaian pupuk organik secara berkesinambungan memberikan manfaat jangka panjang antara lain mempermudah hara yang ada di tanah membentuk partikel ion yang mudah diserap akar tanaman.
Kedua, berperan dalam pelepasan hara tanah secara perlahan dan kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang menyebabkan keracunan pada tanaman.
Ketiga, membantu menjaga kelembapan tanah dan mengurangi tekanan struktur tanah pada akar-akar tanaman.